"Itu tentang sepak bola Indonesia yang berubah dalam proyek infrastruktur sepak bola, liga, dan tim nasionalnya," tambahnya.
Tunku Ismail juga mengaku tidak paham bahwa ada tim yang dianggap tidak pandai mengeluarkan uang.
Alhasil, tim tersebut mengalami masalah keuangan kronis hingga menyalahkan orang lain atas kegagalannya sendiri.
“Sampai saat ini saya masih belum paham bagaimana ada oknum pengurus tim yang belanjanya melebihi anggaran."
"Lalu gaji pemainnya tidak dibayarkan, menyalahkan induk, liga, sepak bola nasional secara keseluruhan."
"Padahal kalian yang salah urus dan belanja melebihi anggaran."
"Misalnya mengeluh gaji pemain terlalu tinggi, kamu bayar untuk apa? Negosiasi. Itupun perlu diajarkan," ujarnya.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | hmetro.com.my |
Komentar