Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Tekad Palestina Lolos Putaran Final Tak Surut di Tengah Keterbatasan

SUPERBALL.ID - Timnas Palestina menghadapi kendala untuk meraih kesuksesan yang jarang dihadapi oleh tim nasional lain.

Hal ini menyusul serangan militer yang dilancarkan Israel ke Gaza sejak tahun lalu.

Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengakui bahwa tim nasionalnya menghadapi banyak keterbatasan.

Namun, Makram Dabboub dan pasukannya telah mengalahkan segala rintangan demi mimpi lolos ke Piala Dunia 2026.

Baca Juga: Ditanya Apakah Bakal Jadi Pelatih Seiring Makin Dekatnya Masa Pensiun? Ini Jawaban Lionel Messi

"Upaya Palestina untuk lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya menggarisbawahi tekad untuk mengatasi kehancuran yang disebabkan oleh konflik Gaza."

"Pembatasan pergerakan kami dan kebijakan Israel yang mencekik telah melumpuhkan segalanya."

“Kami menghentikan semua kegiatan, termasuk liga nasional."

"Tetapi meskipun demikian kami tetap bersikukuh untuk melanjutkan partisipasi kami dalam berbagai kompetisi, termasuk Kualifikasi Piala Dunia."

"Kami menghadapi masalah nyata karena kami tidak dapat mendatangkan atlet dari Gaza, dan puluhan dari mereka telah kehilangan nyawa."

"Di Gaza, semua fasilitas olahraga telah hancur, termasuk sebagian besar klub, stadion, dan semuanya hancur."

“Di Tepi Barat, mereka mencekik kami, kami tidak bisa berbuat apa-apa."

"Namun, inilah tekad dan komitmen kami,” kata Jibril Rajoub, Presiden PFA, kepada Reuters minggu lalu.

Format 48 tim untuk Piala Dunia 2026 menawarkan kesempatan bagi negara-negara seperti Palestina untuk tampil di putaran final.

Akan tetapi, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan jika mereka ingin mengamankan tempat di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia 2027 - Malaysia Diminta Tebus Kegagalan Juniornya di Level U-17 dan U-20

Sebagai juru kunci Grup B dengan 2 poin dari empat pertandingan, Palestina akan kembali menghadapi Oman di Muscat pada 14 November.

Setelah itu, Singa Kanaan akan 'menjamu' pemuncak klasemen Korea Selatan di Yordania lima hari kemudian.

"Ini tidak akan pernah seperti rumah," kata Rajoub.

"Kami suka Yordania, kami suka Amman, tetapi kami suka bermain di Yerusalem, kami suka bermain di rumah kami, tetapi inilah yang kami miliki."

"Kami tidak bisa bermain di kandang sendiri dan ini (sulit) secara finansial."

"Untuk pertama kalinya kami akan bermain di Yordania, yang dekat."

"Saya berharap beberapa penggemar kami dari Palestina bisa datang."

“Kita berhak menjadi tuan rumah."

"Kita harus menang dengan tekad, ketahanan rakyat, dan komitmen kita. Kita tidak punya pilihan lain,” lanjutnya.

Meski menempati posisi juru kunci, Palestina telah meraih beberapa hasil memuaskan di putaran ketiga.

Baca Juga: Terbukti di Afrika dan Piala Dunia, Herve Renard Punya Satu Bakat yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia

Termasuk hasil imbang mengejutkan 0-0 dengan Korea Selatan di Seoul pada pertandingan pembuka grup.

Meski mengamankan tiket langsung ke putaran final tampak sulit, Palestina bisa melaju ke babak play-off.

Syaratnya dengan menempati posisi ketiga atau keempat dalam grup.

Mereka saat ini hanya satu poin di belakang Oman yang berada di posisi keempat.

"Saya pikir mereka melakukannya dengan baik," kata Rajoub.

"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kami lolos ke putaran ketiga meskipun dalam situasi seperti ini."

"Kami tidak memiliki liga nasional, jadi ini tidak mudah."

"​​Beberapa atlet telah kehilangan nyawa mereka atau rekan kerja atau mentor atau pelatih mereka."

"Ini juga, secara psikologis, akan berdampak, tetapi meskipun demikian, kami berusaha dan bermain dengan baik."

“Itu juga bisa menjadi sumber motivasi bagi para atlet,” tambahnya.