Terkait hal ini, ESPN mengungkapkan beberapa hal yang kemungkinan menjadi penyebab terpuruknya Qatar.
Pertama, Qatar hanya berfokus pada situasi saat ini dan mengabaikan keberlanjutan jangka panjang dalam prosesnya.
Ini menjelaskan mengapa para pemain veteran seperti Boualem Khoukhi, Abdulaziz Hatem dan Hassan Al-Haydos terus memainkan peran penting meskipun usia mereka sudah tidak muda.
Kedua, Marquez dinilai belum menemukan sistem terbaiknya setelah mencoba beberapa skema seperti 5-3-2, 4-3-3, dan 4-4-2.
Pelatih asal Spanyol itu melakukan banyak perubahan di Piala Asia, tetapi pada akhirnya formasi 3-4-2-1 yang paling cocok.
Formasi ini memberi Akram Afif, pemain terbaik Asia 2024, kebebasan untuk menjadi sosok kreatif.
Namun, belum ada pemain yang cocok untuk mengambil alih peran gelandang serang lainnya yang ditempati Al-Haydos.
Kehilangan sosok kapten seperti Al-Haydos juga sedikit banyak mempengaruhi suasana tim di ruang ganti.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | ESPN.co.uk |
Komentar