SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mendapat pujian usai keputusan cerdasnya jelang ASEAN Cup 2024.
Pelatih asal Korea Selatan itu memutuskan untuk membawa pemain muda berlaga di ajang antar tim Asia Tenggara edisi kali ini.
Ia sudah memanggil 33 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC).
Setelah TC berakhir, Shin hanya akan memilih 23 nama saja yang dibawa ke turnamen dua tahunan tersebut.
Menurut daftar nama yang sudah dirilis, Shin memanggil pemain-pemain yang berusia kisaran 20-21 tahun.
Namun, tetap ada pemain yang berusia lebih muda dan tua pada daftar tersebut.
Usia termuda dipegang oleh Arkhan Kaka yang kini masih berumur 17 tahun.
Sedangkan Asnawi Mangkualam yang berusia 25 tahun menjadi pemain paling senior di tim Merah-Putih untuk ASEAN Cup 2024 itu.
Ada beberapa alasan mengapa Shin menurunkan pemain muda pada kesempatan kali ini.
Baca Juga: Masuk Skuad Bayangan Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024, Gelandang Borneo FC Anti Tinggi Hati
Alasan-alasan tersebut adalah PSSI tidak menjadikan ASEAN Cup 2024 sebagai target utama.
Pelatih berusia 54 tahun tersebut tidak dituntut untuk mempersembahkan gelar juara.
Selain itu, turnamen ini juga tidak masuk ke dalam kalender FIFA.
Oleh sebab itu, Shin tak bisa menggunakan jasa pemain seperti Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Kevin Diks, dll.
Meski begitu, eksperimen cerdas arsitek asal Negeri Ginseng ini mendapat apresiasi dari pengamat sepak bola nasional, yakni Mohamad Kusnaeni.
Pria yang akrab disapa Bung Kus tersebut menjelaskan bahwa ia sangat senang dengan keputusan Shin.
Ada tiga poin utama mengapa keputusan ini dianggap tepat.
Menurut Bung Kus, ini adalah kesempatan bagi para pemain muda untuk berkembang lebih baik lagi.
Pasalnya, pengalaman internasional akan membuat para pemain meningkatkan kualitas permainan mereka.
Baca Juga: ASEAN Cup 2024 - Vietnam Pecat Kim Sang-sik Jika Gagal ke Final
Mereka juga jadi memiliki kesempatan yang sangat lebar untuk membela lambang garuda di masa yang akan datang.
"Pertama, memberi kesempatan kepada para pemain lokal berbakat yang muncul di kompetisi domestik. Ini ajang yang tepat untuk pematangan karena menembus timnas senior kini lebih sulit," kata Bung Kus, dikutip SuperBall.id dari Antara News.
Selain itu, ini juga membantu kompetisi Liga 1 berjalan dengan lancar seperti biasanya.
Sebagai informasi, beberapa tahun lalu kompetisi tertinggi di Tanah Air itu selalu mengalah dengan timnas.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) lebih mementingkan agenda timnas di turnamen yang dahulunya bernama Piala AFF dan meliburkan kompetisi lokal.
Hal itu dikarenakan banyaknya pemain-pemain penting klub yang dipanggil ke timnas.
Dengan keputusan cerdas Shin kali ini, kompetisi bisa berjalan lancar dan klub-klub tak perlu risau kehilangan jasa pemain andalannya.
“Kedua, kompetisi domestik bisa tetap jalan sesuai agenda. Keterlibatan pemain senior yang terbatas membuat klub-klub Liga 1 jadi lebih tenang menjalani kompetisi dalam negeri,” tambahnya.
Untuk poin terakhir, Kusnaeni merasa ada warna baru di kompetisi Asia Tenggara.
Baca Juga: Daftar Markas 10 Tim Peserta di Fase Grup ASEAN Cup 2024, Vietnam Sumbang Dua Stadion
Bisa jadi, cara serupa akan ditiru oleh tim-tim ASEAN lainnya yang akan memberikan pengalaman kepada para pemain muda.
Bila itu terjadi, maka persaingan di kawasan Asia Tenggara akan semakin seru dan tidak tertebak.
Tak hanya itu, banyak bintang-bintang muda yang lahir dari ide brilian Shin Tae-yong ini di masa depan.
“Yang terakhir, kebijakan ini juga baik untuk memberi warna baru bagi Kejuaraan ASEAN. Persaingan jadi lebih hidup, tidak lagi mudah ditebak, dan yang jadi bintang bukan pemain-pemain yang itu-itu saja,” pungkasnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Antaranews |
Komentar