"Keluarnya Irak lebih awal dari Piala Teluk, meskipun merupakan juara edisi sebelumnya dan kandidat untuk mempertahankan gelar, merupakan kejutan bagi para penggemar kami."
"Kami tidak mengharapkan itu, dan federasi yang terkait dengan masalah ini harus menemukan solusi melalui komite teknisnya."
"Tanggung jawab saya sebagai menteri adalah untuk dekat dengan Komite Olimpiade dan semua federasi olahraga," ucap Mubarqa.
Mubarqa bahkan menegaskan pemerintah tidak akan memberikan dukungan finansial jika tidak mendapat penjelasan.
"Pemerintah Irak sebelumnya memberikan dukungan tak terbatas kepada tim nasional dengan menggelar kamp pelatihan di level tertinggi dan juga memainkan pertandingan dengan tim-tim besar."
"Tetapi sekarang kami menginginkan penjelasan tentang apa yang terjadi dengan tim nasional Irak, jika tidak, dukungan finansial tidak akan berlanjut seperti sebelumnya," ucapnya.
Sementara itu, Presiden IFA Adnan Darjal memutuskan membentuk komite untuk mengkaji kegagalan Irak di Piala Teluk.
"Kami memutuskan untuk membentuk komite khusus guna mempelajari keikutsertaan dalam Piala Teluk 2024 untuk memeriksa aspek teknis, serta hasil negatif yang terjadi selama turnamen guna mendiagnosisnya dan mengembangkan solusi efektif untuk mengatasinya sebelum memainkan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026," ucap Adnan dalam pernyataan resmi IFA.
"Kita harus mempertimbangkan pelajaran yang dipetik dari mereka, dan menjadikannya sebagai mercusuar dalam perjalanan kita berikutnya," lanjut pernyataan tersebut.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Winwin.com |
Komentar