Khususnya mereka yang berkarier abroad, seperti misalnya Pratama Arhan ketika bermain di Tokyo Verdy dan Suwon FC.
Bagi Kluivert, biarpun pemain itu bertalenta tetapi tidak punya menit bermain yang layak di klubnya, maka siap-siap ditendang dari tim nasional.
Hal ini berlaku bagi setiap pemain, termasuk mereka yang berlabel langganan dari pelatih sebelumnya, yakni Shin Tae-yong.
"Main di klub di negara sangat beda, waktu persiapan singkat, fitness level pemain timnas juga sangat berbeda," kata Kluivert.
"Ini semua jadi faktor pertimbangan, bukan hanya faktor talenta satu pemain.Jadi ada pertimbangan besar dalam membuat keputusan."
"Jika para pemain tidak punya menit di klub, maka kamu tidak bisa dapat kesempatan," imbuhnya.
Lebih lanjut, dalam memutuskan perkara ini, Kluivert mengaku tidak akan sendiri, tetapi juga melibatkan tim pelatih fisik di klub.
Baginya ini sangat penting, untuk melakukan cek terhadap para pemain tentang bagaimana cara mereka berlatih di klub.
Baca Juga: Ogah Sinis, Patrick Kluivert Sanjung Pemain Lokal Sebagai Jantung Timnas Indonesia
"Kami juga harus diskusikan situasi dengan coach physical pemain di klub."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | BolaSport.com, SuperBall.id |