"Pada akhirnya, Anda kalah dalam pertandingan dan menjadi seperti orang bodoh, tanpa poin," kata Cesc Fabregas.
Gatti tak habis pikir dengan komentar yang dilontarkan Fabregas, ia juga menyinggung bagaimana VAR kerap kali menghukum para pemain bertahan.
Bek berusia 26 tahun itu pun berani sesumbar jika wasit sampai memberi Como 1907 penalti, saat itu juga ia akan mogok bermain.
"Aneh bagi saya bahwa seorang pelatih dengan level setinggi itu memprotes sentuhan seperti ini," kata Federico Gatti.
"Dalam sepak bola saat ini, kami para bek terlalu sering dihukum, tidak ada yang bisa kami lakukan lagi."
"Setiap setengah sentuhan dihukum, VAR tidak memahami entitas sebenarnya yang ada di lapangan."
"Jika wasit memberikan penlati (untuk Como) saat itu, saya (pastikan) berhenti bermain."
"Saya hanya meletakkan tangan saya di tubuh penyerang untuk menutupi bola," imbuhnya.
Baca Juga: Bursa Transfer - Harga Murah Meriah, Rizky Ridho Solusi Krisis Bek Como 1907
Kekalahan dari Juventus membuat Como 1907 tertahan di peringkat ke-15 klasemen sementara Liga Italia Serie A degan koleksi 22 poin.
Editor | : | Eko Isdiyanto |
Sumber | : | Tuttosport.com, SuperBall.id |