Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemecatan Tak Adil, Indra Sjafri Harusnya Disuapi PSSI dengan Ini

By Eko Isdiyanto - Senin, 24 Februari 2025 | 19:51 WIB
Eks pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Eks pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri.

SUPERBALL.ID - Pengamat sepak bola Tanah Air, Anton Sanjoyo, merasa pemecatan Indra Sjafri tidak adil, PSSI seharusnya punya pembinaan komptisi usia dini.

Pemecatan Indra Sjafri dari kursi pelatih Timnas U-20 Indonesia ternyata masih menjadi polemik sejumlah kalangan pengamat sepak bola Tanah Air.

Setelah Tommy Welly alias Bung Towel memberikan pembelaan, kini giliran Anton Sanjoyo yang juga memberikan dukungan untuk Indra Sjafri.

Anton Sanjoyo menilai pemecatan yang dilakukan PSSI terhadap Indra Sjafri tidak adil jika hanya didasarkan hasil di Piala Asia U-20 2025.

Meski diakui oleh Anton Sanjoyo jika keputusan untuk melakukan pemecatan atau tidak itu merupakan hak penuh yang dimiliki PSSI selaku federasi.

Seperti yang diketahui bersama, keputusan PSSI mencopot Indra Sjafri didasarkan pengakuan pelatih asal Sumatera Barat itu soal nasibnya.

Indra Sjafri mengaku bertanggung jawab penuh atas kegagalan Timnas U-20 Indonesia ke Piala Dunia U-20 2025 dan gagal total di Piala Asia U-20 2025.

Ia juga mengaku siap menerima keputusan apa pun yang diberikan PSSI kepadanya, hingga akhirnya federasi memilih mencopotnya.

"Pergantian Indra Sjafri, menurut saya, ya wajar saja, itu hak PSSI. Tapi kalau evaluasinya hanya berdasarkan hasil di Piala Asia, itu tidak fair," kata Anton Sanjoyo.

Baca Juga: Asisten Patrick Kluivert Dipercaya Akan Gantikan Indra Sjafri di Timnas U-20 Indonesia

Lantas apa yang menjadi dasar sosok yang akrab disapa Bung Joy itu merasa pemecatan Indra Sjafri tidak adil?

Jika ditelaah secara detail, apa yang menjadi inti pembelaan Anton Sanjoyo untuk Indra Sjafri sama seperti yang dikatakan Bung Towel.

Hanya saja Anton Sanjoyo menambahkan lebih sedikit mengenai adanya sistem pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia.

Karena menurutnya level kalah kelas Indonesia dengan lawan di Piala Asia U-20 2025 adalah jam terbang pemain bermain secara profesional.

Baginya, akan lebih fair untuk Indra Sjafri jika para pemain yang diturunkan di Piala Asia U-20 2025 memiliki jam terbang yang tinggi.

Dengan kata lain, PSSI sudah seharusnya 'menyuapi' Indra Sjafri dengan para pemain hasil pembinaan kompetisi usia dini mereka.

Jika tidak demikian, maka masyarakat Indonesia tidak berhak menilai Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2025 secara brutal.

"Katakanlah Dony Tri Pamungkas yang paling menonjol, tapi jam terbangnya di Persija juga tidak terlalu banyak."

Baca Juga: Reaksi Media Vietnam Lihat Indra Sjafri Akhirnya Dipecat PSSI: Sesuai Harapan Masyarakat Indonesia

"Jadi, apa yang bisa diharapkan dari pemain usia muda yang jarang mendapatkan kesempatan bermain?."

"Kalau mau fair, pemain muda harus punya jam terbang tinggi. Harus ada kompetisi khusus buat mereka."

"Kalau tidak ada, kita tidak berhak menilai mereka secara brutal. Mereka tidak mendapatkan fasilitas yang mereka perlukan."

"Yaitu kompetisi yang konsisten sejak usia 10, 12, 14 tahun," pungkas Anton Sanjoyo.

PSSI mungkin harus merenungkan kembali mengenai pembinaan kompetisi usia dini, sebagai tonggak lahirnya pemain-pemain masa depan Timnas Indonesia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Eko Isdiyanto
Sumber : BolaSport.com, SuperBall.id

Komentar (14)
dia yg milih pemain dia gagal harus tanggung jawab, kau lupa yan ton anton sama timnas u23 era sty??

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X