Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Malaysia Bikin Keputusan Konyol Usai Panggil Pembobol Gawang Timnas Indonesia 6 Tahun Lalu

By Dwi Aryo Prihadi - Minggu, 16 Maret 2025 | 11:43 WIB
Pelatih baru Timnas Malaysia, Peter Cklamovski.
FAM.ORG.MY
Pelatih baru Timnas Malaysia, Peter Cklamovski.

SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Malaysia, Peter Cklamovski, menimbulkan kontroversi ketika mengumumkan daftar 27 pemain untuk Kualifikasi Piala Asia 2027.

Cklamovski mengejutkan banyak pihak usai memanggil sejumlah pemain yang sudah lama absen dari tim nasional.

Salah satunya adalah Mohamadou Sumareh, yang terakhir kali mewakili Timnas Malaysia di Piala Asia 2023.

Pemanggilan pemain naturalisasi asal Gambia itu mengejutkan pakar sepak bola asal Malaysia, Sadek Mustaffa.

Baca Juga: DNA Sepak Bola Eropa dan 3 Kelebihan Ini Jadi Modal Calon Pemain Keturunan Baru Timnas Malaysia

Ia mempertanyakan alasan Cklamovski memanggil pemain berusia 30 tahun milik Johor Darul Ta'zim (JDT) itu.

Sumareh memang pernah menjadi andalan Harimau Malaya beberapa tahun lalu usai mendapat paspor Malaysia.

Ia juga pernah mencetak dua gol ke gawang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 2019 silam.

Namun, Sumareh baru tampil dalam sembilan laga musim ini dengan total waktu bermain hanya 180 menit bersama JDT.

Kemenangan 2-0 atas Perak pada 24 Februari lalu adalah penampilan terakhir Sumareh.

Bersama JDT, Sumareh kerap menjadi pemanas bangku cadangan usai gagal bersaing dengan Arif Aiman ​​Hanapi.

Berkaca dari itu, Sadek menilai Cklamovski telah membuat keputusan konyol dengan memanggil Sumareh.

Sadek juga menyoroti pilihan pemain untuk lini tengah, khususnya masuknya pemain JDT lainnya Natxo Insa.

"Menurut saya Insa tidak dibutuhkan," kata Sadek, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.

"Sebaiknya kita fokus pada pengembangan gelandang lokal untuk mempersiapkan mereka menghadapi sepak bola internasional."

"Sumareh juga tidak cocok."

"Dia kurang mendapat kesempatan bermain di level klub, dan sungguh konyol jika dia masih masuk skuad."

"Saya tidak mengerti apa alasan FAM di balik ini," tambahnya.

Baca Juga: Pakar Malaysia Sebut Kualitas Mayoritas Pemain Keturunan Harimau Malaya Setara Pemain Lokal

Sadek mempertanyakan ketergantungan pada pemain senior dan kurangnya kesempatan bagi pemain muda berbakat.

"Bagi saya, tidak banyak pilihan dalam skuad," kata Sadek.

"Beberapa pemain muda tidak diberi ruang untuk berkembang, dan saya kecewa dengan hal itu."

"Pelatih tidak punya banyak pilihan, mereka harus bergantung pada pemain senior yang sama."

"Padahal bakat yang lebih muda seharusnya diberi kesempatan bermain di panggung internasional."

"FAM perlu memikirkan kembali pendekatannya dalam membangun kembali tim nasional, dari staf pelatih hingga penggunaan pemain keturunan," tambahnya.

Sadek yakin Malaysia harus lebih fokus pada bakat lokal daripada bergantung pada pemain naturalisasi atau keturunan.

"Berapa lama lagi kita akan bergantung pada para pemain ini? Sampai kapan kita akan mengabaikan pembangunan akar rumput?"

"Pemain keturunan hanya ada di sini karena insentif finansial. Kalau tidak, mereka tidak akan berkontribusi."

"Aneh rasanya melihat mereka mewakili negara yang berada di peringkat 133 dunia, tetapi itulah realitas sepak bola modern," katanya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : NST.com.my

Komentar (1)
hahaha 😂 sepakbola modern semakin gak jelas

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X