Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kiper Bali United Wawan Hendrawan harus tiga kali memungut bola dari dalam gawangnya saat meladeni Bhayangkara FC di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (29/9/2017).
Kekecewaan dirasakan Wawan mengingat laga kemarin merupakan pertandingan perebutan pemuncak klasemen Liga 1.
Namun, dia menyebut semua kiper pernah merasakan hal yang sama seperti yang dialaminya bersama Bali United.
Wawan melihat ada celah yang justru dibuat para pemain Bali United.
Saat unggul 2-1, seharusnya pemain mampu fokus mempertahankan kemenangan.
Pemain harus fokus dan lebih disiplin menjaga pertahanan.
(Baca Juga: Timnas Indonesia dan Sejumlah Tim ASEAN Uji Coba, tapi Ini yang Bikin Merah Putih Sedih)
"Dalam laga lawan Bhayangkara FC, dua tim sama bagus. Secara individu dan kolektif tim juga sama baiknya. Siapa yang bikin kesalahan kecil, pasti gagal membawa kemenangan," katanya.
Di laga itu, Wawan hampir saja menjadi pahlawan andai dia mampu memblok bola tendangan penalti Paulo Sergio.
Sayangnya ujung jari Wawan tak sekuat deras bola, sehingga tak terbendung.
"Saya feeling bola ke situ (sudut kiri), tapi bola membentur gundukan di depan saya. Akhirnya sedikit ditepis tapi kena tiang dan masuk ke dalam gawang," kata Wawan Hendrawan.
"Spider-Wan" pun memberi penilaian mengapa gol ketiga Spaso tercipta.
Menurutnya, jarak pertahanan sangat dekat dengan gawang. Sehingga, dia takut mengambil keputusan keluar.
(Baca Juga: Pelatih Bali United Bangga Lima Pemainnya Dipanggil Timnas Indonesia)
Kondisi itu membuat striker Bhayangkara FC, Spaso dan Andhika saling bertabrakan dan bola masuk ke gawang.
"Kiper dan pertahanan terlalu dekat. Saya tidak berani keluar saat crossing itu (crossing Ilhamudin)," kata Wawan.
Dia menambahkan, bola itu sebenarnya menyentuh kaki Andhika Wijaya yang mencoba meblok bola dari crossing Ilham.
Namun, Spaso juga berusaha merebut bola dan mengganggu posisi Andhika Wijaya.
Meski kecewa, namun Wawan tak mau menyalahkan individu rekannya.
Dia melihat hasil dalam sepak bola adalah usaha kerja tim.
Menang dirayakan bersama, dan saat kalah juga harus evaluasi bersama.
"Andhika Wijaya, dia akan dewasa seiring jam terbang yang dia dapat," ujar Wawan.