Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dokter Timnas U-16 Ungkap Tindakan Pertama yang Harus Dilakukan pada Kasus Choirul Huda

By Ferril Dennys Sitorus - Senin, 16 Oktober 2017 | 16:16 WIB
Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda (tengah) berusaha menghadang sepakan yang akan dilakukan pemain Bali United, Nick van der Velden (kanan) pada lanjutan Liga 1 musim 2017 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (3/9/2017). (YAN DAULAKA/BOLASPORT.COM)

Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia, Minggu (15/10/2017) sore.

Pemicunya adalah benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya.

Pada menit ke-44, Huda coba mengamankan gawang dari ancaman Marcel Sacramento, tetapi dadanya malah mengenai kaki dari Rodrigues.

Huda sempat bergerak, kemudian tidak sadarkan diri.

Tim medis langsung melarikan sang penjaga gawang ke rumah sakit dengan ambulans.

(Baca Juga: Histeris di Stadion Surajaya, Riko Simanjuntak Sempat Tak Percaya Choirul Huda Meninggal Dunia)

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, sosok berusia 38 tahun itu sempat mendapatkan pertolongan dengan alat bantu oksigen.

Kasus meninggalnya Choirul Huda menjadi sorotan Alfan Nur Asyhar.


Kiper sekaligus kapten Persela Lamongan, Choirul Huda, saat menyambut gembira gol pertama timnya ke gawang Perseru di Stadion Surajaya, Lamongan, Kamis (16/6/2016) malam. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT)

Dokter tim nasional U-16 Indonesia pun menjelaskan tindakan pertama yang perlu dilakukan bila menghadapi kasus serupa.