Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain sayap mungil Riko Simanjuntak telah mencuri hati The Jakmania berkat penampilan impresifnya setiap kali membela Persija Jakarta.
Resmi menjadi bagian Persija sejak medio Desember tahun lalu, pemain kelahiran Siantar ini telah membuat The Jakmania melupakan Ambrizal Umanailo.
Bersama Persija, mimpi buruk yang diciptakan lelaki 26 tahun ini bagi sisi kiri pertahanan tim lawan seolah berkali lipat dibanding ketika ia memperkuat Semen Padang di ISC 2016 dan Liga 1 2017.
Itulah sebabnya tak butuh waktu lama bagi Riko untuk menjadi idola baru suporter Macan Kemayoran.
Orang-orang yang dulu meneriakinya saat Persija menjamu Semen Padang di Stadion Utama Gelora Bung Karno kini berbalik mengelu-elukan namanya.
"Dukungan suporter itu juga yang kini menjadi motivasi tersendiri bagi saya."
"Main bola tanpa suporter terasa kurang lengkap. Dukungan The Jakmania itu yang membuat saya semakin bersemangat," kata Riko Simanjuntak dalam wawancara khusus dengan SuperBall.id dan BolaSport.com, Senin (12/3/2018).
(Baca Juga: Persib Bandung Vs Arema FC - Tiket Sudah Tersedia, Berikut Daftar Harganya)
Tambahan motivasi ini diwujudkannya lewat penampilan konstan sepanjang 90 menit di setiap laga.
Seperti boneka kelinci yang tak pernah berhenti bergerak di sebuah iklan baterai, Riko juga selalu memunculkan kekaguman lewat kecepatannya menggiring bola serta stamina yang tak ada habisnya.
"Bagi saya, setiap pertandingan ibarat final. Itu yang membuat saya selalu tampil ngotot," ucapnya.
Selain itu, ada hal lain yang menjadi rahasia penampilannya.
"Saya selalu menjaga makan, istirahat, dan selalu memberikan yang terbaik di latihan."
(Baca Juga: PSS Sleman Datangkan Pemain Jebolan Liga Belgia)
"Kuncinya memang hanya 3 hal itu, yakni makan, istirahat, dan latihan," kata eks pemain Persegres dan Semen Padang tersebut.
Berkat itulah kaki-kaki cepatnya telah melangkah ke turnamen level Asia di Piala AFC 2018 bersama Persija.
Itu pula yang disyukuri oleh Riko.
"Ini pengalaman baru buat saya. Semuanya terasa lebih profesional, mulai dari wasit sampai segala hal di dalamnya," ucap Riko.
"Saya bersyukur bisa tampil di level Asia. Dulu, saya bermain bola hanya kaki ayam tanpa sepatu," katanya.