Bambang Pamungkas Tanggapi Sindiran Manajer Persib untuk Persija Lewat Tulisan

By Akhir Mala - Minggu, 24 Juni 2018 | 16:39 WIB
Dua pemain senior Persija, Bambang Pamungkas (kiri) dan Ismed Sofyan dalam acara buka bersama manajemen Macan Kemayoran dan Pengurus Pusat Jakmania di di Spring Hill, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (6/6/2018). (Media Persija)

 Duel panas antara Persija Jakarta dan Persib Bandung terus mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia.  

Laga Liga 1 2018 ini akan berlangsung di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, pada 30 Juni 2018.

Namun, pemilihan tempat pertandingan mendapat tanggapan dari manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.

Umuh Muchtar menganggap Stadion PTIK tidak layak digunakan untuk menggelar laga itu, lantaran hanya memiliki kapasitas 2 ribu penonton.

Seperti yang sebelumnya diberitakan BolaSport.com, Umuh Muchtar juga menyalahkan Persija Jakarta dalam pemilihan lokasi itu.

(Baca juga: Pemain Persib Ungkap Pesan yang Ditekankan Mario Gomez Jelang Laga Kontra Persija)


"Mereka itu sudah ketakutan, sudah chaos itu, terus terang saja saya mah. PTIK kenapa enggak masuk dari awal," kata Umuh.

"Di SUGBK kan sudah tak diizinkan, sekarang di PTIK, dari mana aturannya. Yang benar saja. Kalau ketakutan kalah, ya sudah menyerah sajalah," tambahnya.

Mendengar pernyataan Umuh, striker Persija Jakarta, Bambang Pamungkas ternyata memiliki pendapat lain.

Kali ini, Bambang Pamungkas tidak berbicara melalui awak media.

Pria yang akrab disapa Bepe ini menuliskan komentar tentang pernyataan Umuh Muchtar melalui blog pribadi miliknya.

"..., Rasanya kok saya tidak melihat adanya alasan mengapa Persija Jakarta, terlebih lagi saya harus takut untuk bertemu dengan Persib Bandung, seperti apa yang disampaikan oleh manajer mereka Pak Umuh Muhtar di media. Komentar yang rasanya dilontarkan tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Lebih memalukan lagi (jika memang benar) Pak Umuh berkata 'Sebaiknya Persija menyerah saja'," tulis Bepe di blog pribadi miliknya.

Sebelumnya, laga Persija vs Persib sejatinya digelar pada 28 April 2018 di Jakarta.

Namun, Polda Metro Jaya tidak bisa menggelar pertandingan itu dikarenakan ingin mengamankan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2018.