Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, baru saja terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara berdasarkan hitung cepat di Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 silam.
Terpilihnya Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara menimbulkan berbagai pertanyaan dari hampir seluruh kalangan pecinta sepak bola Indonesia.
Secara tegas mantan Pangkostrad itu mengakui ia tak akan melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI meski telah hampir dipastikan bakal dilantik menjadi Gubernur Sumut Oktober 2018.
(Baca Juga: Diusik Netizen, Andik Vermansah: Saya Bukan Orang Kaya Harta)
"Saya masih Ketua Umum PSSI hingga 2022 nanti. Ini amanah dari rakyat," tutur Edy, kepada awak media.
Ia pun dipastikan bakal menjalankan dua jabatan sebagai Ketua Umum PSSI dan sekaligus Gubernur Sumut.
Atas situasi yang terjadi ini, salah satu insan sepak bola di Tanah Air, Achsanul Qosasi, mengungkapkan kegelisahannya.
Presiden klub kontestan Liga 1 2018 itu, Madura United membuat sebuah surat terbuka yang ditujukan langsung kepada pria kelahiran Sabang, Aceh, 57 tahun silam tersebut.
Surat itu dituliskan Achsanul melalui akun instagram pribadinya.
Surat dengan panjang kurang lebih tujuh alinea itu berisikan kekhawatirannya akan perkembangan persepakbolaan Indonesia ke depannya.
Pria kelahiran Sumenep, Madura itu menyangsikan Edy jika ia merangkap jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI itu.
Pasalnya, Indonesia kini tengah dihadapkan dengan berbagai ajang besar yang amat butuh banyak perhatian.
A post shared by Achsanul Qosasi (@achsanul_q) on
"Sebentar lagi Bapak akan disibukkan oleh pemenuhan janji-janji politik di Sumatera Utara, sementara dalam 100 hari ke depan (2018) ada 4 event besar yang membawa harga diri bangsa: Asian Games, Piala AFF-U19, AFF Cup (senior) dan Piala Asia U-19. Yang tentunya membutuhan atensi dari Ketua Umum PSSI."
"Dibutuhkan keseriusan dan waktu yang banyak untuk mengurusnya; pembinaan usia muda, pengembangan organisasi, Timnas, lobi internasional, permasalahan kompetisi, hubungan dengan Pemda, pemerintah, sponsor, AFF, AFC dan FIFA, bukan pekerjaan yang bisa disambi dan dirangkap. Ini pekerjaan yang butuh fokus dan total," tulis Achsanul di akun instagram pribadinya.
Ia pun dengan rendah hati memohon kesediaan dari Edy Rahmayadi untuk meletakkan tanggung jawabnya di PSSI demi kemaslahatan sepak bola Indoesia.
"Sebagai orang bola, saya mohon keikhlasan Bapak untuk mundur sebagai Ketua Umum PSSI. Sepak bola (PSSI) membutuhkan pribadi yang total tanpa disibukkan dengan jabatan lain. Ini mengurus federasi, bukan mengurus klub. Sepak bola itu berbeda, di sini ada pertaruhan kebanggaan, harga diri dan harapan mayoritas rakyat dalam persatuan Indonesia. Cabang olahraga yang lain juga ada, tetapi tidak sedahsyat sepak bola," lanjutnya.
Di alinea penutup, ia mengemukakan harapan besarnya untuk melihat timnas Indonesia bermain di level tertinggi sepak bola, Piala Dunia.
"Kami iri melihat negara lain, seorang Son Heung-min menangis setalah mencetak gol ke gawang Jerman, bukan karena tidak lolos, tapi karena bangga Korea bisa mengalahkan Jerman. Panama merasa gembira luar biasa, saat mencetak gol pertamanya di Piala Dunia. Dan itu, hanya ada di sepak bola."