Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain andalan Timnas U-16 Indonesia, Mochammad Supriadi, rencananya bertolak ke Liverpool, Inggris pekan depan.
Pemain andalan Garuda Asia itu akan menimba ilmu di salah satu akademi sepak bola Liverpool.
Mengenai jadwal pastinya, belum ada kejelasan soal keberangkatan sang pemain ke Inggris.
Namun sang pemain menuturkan jika ia beserta 10 pemain lain dari Surabaya akan terbang ke Liverpool pekan depan.
(Baca Juga: Petisi agar Persib Pindah ke Liga Thailand Muncul, Ribuan Orang Mendukung)
(Baca Juga: Piala AFF 2018, Timnas Indonesia Akan Dijamu Timor Leste di Thailand dan Malaysia)
"Rencananya minggu depan akan berangkat ke Liverpool bersama dengan 10 pemain lainnya dari Surabaya," kata Supriadi kepada BolaSport.com, Kamis (4/10/2018).
Kabar tersebut cukup menjadi sorotan publik sepak bola Indonesia meski di balik keberhasilannya muncul sederet kisah pahit.
Tak banyak diketahui, Supriadi yang merupakan pemain asli Surabaya sempat diterjang badai masalah sebelum dikenal banyak publik.
Ditipu tim pencari bakat
Dalam perjalanan kariernya, pemain kelahiran Rungkut, Surabaya pernah menjadi korban penipuan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Oknum tersebut mengaku sebagai tim pencari bakat yang menjanjikan hal-hal manis.
Supriadi, seperti yang ditawarkan oknum tersebut, akan disalurkan menjadi pemain profesional dengan membayar 1,8 juta.
Namun oknum itu justru menelantarkan Supriadi di Jakarta hingga harus rela menjual sepatu dan bajunya untuk bertahan hidup.
Kehidupan Supriadi mulai membaik setelah diajak bergabung oleh salah satu kenalannya ke Bina Taruna.
Kebutuhan Supriadi pun tercukupi oleh Bina Taruna hingga mengikuti seleksi Timnas Indonesia.
Jualan es untuk ikut turnamen
Pada masa kecilnya, pemain yang lahir pada 23 Mei 2002 ini pernah membantu sang ibu, Kalsum berjualan es di pinggir lapangan daerah Rungkut, Surabaya.
Kalsum yang melihat bakat anaknya lantas mendaftarkan Supriadi ke SSB Rungkut FC.
Nama Supriadi pun masuk dalam pemain yang terpilih untuk ikut turnamen antar SSB.
Saat itu Supriadi harus membayar 700 ribu untuk bisa mendaftarkan dirinya ke turnamen.
Melihat tingginya biaya, ia pun terus membantu sang ibu untuk berjualan es demi mewujudkan harapan.
Disebut sebagai calon pemain mahal
Karier yang dimulai sejak nol membuat Supriadi kini berhasil merasakan manisnya perjuangan.
Potensinya sebagai pemain muda berbakat milik Tanah Air banyak diakui berbagai pihak, bahkan pelatih dari tim luar negeri.
Tak heran jika pelatih Timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini menyebut jika Supriadi adalah calon pemain mahal di Indonesia.
Hal itu dikatakan Fakhri salah satunya karena Supriadi mampu memainkan peran maksimal di beberapa pos.
Supriadi tak hanya bermain di pos sayap kanan dan kiri, nyatanya ia pernah menjajal posisi bek kanan dan kiri.