Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Timnas U-23 Indonesia Terbukti Bisa Hajar Vietnam dan Thailand Tanpa Ezra Walian

By Taufik Batubara - Jumat, 22 Maret 2019 | 17:00 WIB
Gelandang Timnas U-23 Indonesia Osvaldo Haay ditekel pemain Timnas U-23 Thailand dalam penyisihan grup di SEA Games. (BOLASPORT.COM)

SUPERBALL.ID - Pelarangan Ezra Walian membela Timnas U-23 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 melahirkan gelombang protes luar biasa.

Bukan hanya PSSI dan seluruh anggota Timnas U-23 Indonesia, melainkan juga fans sepak bola Tanah Air mengecam keras larangan dari FIFA dan AFC terhadap Ezra Walian itu.

FIFA dan AFC melarang Ezra Walian memperkuat Timnas U-23 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 karena pernah membela Timnas U-17 Belanda di Piala Eropa 2013.

FIFA beralasan, Ezra Walian tak boleh berpindah asosiasi sepak bola suatu negara karena pernah bermain di kompetisi resmi membela Belanda sebelum naturalisasi menjadi WNI.

Ezra Walian resmi menjadi WNI pada 20 Maret 2017.

Fans sepak bola Indonesia sempat mencurigai Vietnam berada di balik masalah ini, lalu membandingkan status Ezra Walian ini dengan gelandang Charyl Chappuis.

Charyl Chappuis membela Timnas Swiss dari kelompok usia U-15 sampai U-20 mulai tahun 2006 hingga 2011.

Charyl Chappuis berhasil membawa Timnas U-17 Swiss menjuarai Piala Dunia U-17 2009 setelah menekuk tuan rumah Nigeria 1-0 di final.

Pada November 2013, Charyl Chappuis resmi membela Timnas U-23 Thailand melawan Timnas U-23 Uganda.

Charyl Chappuis kemudian untuk pertama kali membela Timnas U-23 Thailand di Asian Games 2014.

Charyl Chappuis juga menjadi bagian skuat Timnas Thailand yang menjuarai Piala AFF 2014.

Pada tahun 2015, pelatih Timnas Thailand Winfried Schäfer memanggil Charyl Chappuis untuk melawan Lebanon di Kualifikasi Piala Asia 2015.

Pada Agustus 2016, setelah 20 bulan absen dari timnas karena cedera, Charyl Chappuis kembali dipanggil untuk Kualifikasi Piala Dunia bulan September 2016.

Charyl Chappuis pernah mengalami apa yang menimpa Ezra Walian saat ini, tapi Federasi Sepak Bola Thailand mampu menjelaskan ke FIFA dan AFC dengan baik plus bukti dokumen, sehingga boleh memperkuat timnasnya.

Namun, pertandingan Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 sudah di depan hidung, Timnas U-23 Indonesia terpaksa tanpa Ezra Walian.

Timnas U-23 Indonesia menghadapi Timnas U-23 Thailand pada laga pertama Grup K di Stadion Nasional, My Dinh, Hanoi, Vietnam, Jumat (22/3/2019) pukul 17.00 WIB.

Jika PSSI tak bisa menyelesaikan masalah Ezra Walian di FIFA dan AFC, maka striker RKC Waalwijk berusia 21 tahun itu juga tak boleh ikut melawan Timnas U-23 Vietnam dan Timnas U-23 Brunei.

Seberapa besar sebenarnya kerugian Timnas U-23 Indonesia tanpa Ezra Walian?

Bagi Indra Sjafri, Ezra Walian tetap penting, karena itulah dia sempat menjelaskan di depan para pelatih Grup K dalam konferensi pers betapa rumitnya mengurus perizinan pemain itu ke FIFA dan AFC.

Akan tetapi, jika melihat kembali penampilan Timnas U-23/22 Indonesia di turnamen sebelumnya, Piala AFF U-22 2019, tanpa Ezra Walian pun Garuda Muda tetap bisa juara.

Skuat yang dibawa Indra Sjafri ke Kualifikasi Piala Asia U-23 ini sebetulnya nyaris sama dengan di Piala AFF U-22 2019.

Bahkan, Egy Maulana Vikri pun tak ikut dalam skuat timnas yang menjuarai Piala AFF U-22 2019 itu.

Timnas U-22 Indonesia juara Piala AFF U-22 2019 setelah membungkam Vietnam 1-0 di semifinal dan Thailand 2-1 di final.

Berdasarkan catatan SuperBall.id, ada 8 pemain dari skuat Vietnam di Piala AFF U-22 2019 itu yang dibawa kembali ke Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 ini.

Lima dari 8 pemain itu adalah starter Timnas U-22 Vietnam saat dikalahkan Timnas U-22 Indonesia 1-0 di semifinal Piala AFF U-22 2019.

Kelima pemain itu adalah kiper Phan Van Bieu, bek Nguyen Van Dat dan Nguyen Hoang Duc, serta striker Le Van Xuan dan Tran Thanh Son, yang berperan sebagai kapten.

Yang membuat sedikit berbeda adalah, kala itu Timnas U-22 Vietnam diasuh pelatih Nguyen Quoc Tuan.

Sedangkan pada U-23 saat ini dipegang langsung oleh Park Hang-seo, pelatih bertangan dingin dari Korea Selatan yang sangat dibanggakan rakyat Vietnam karena dinilai berprestasi.

Park Hang-seo ditunjuk menjadi pelatih timnas senior Vietnam sejak 29 September 2017.

Namun, Park Hang-seo juga bertugas di Timnas U-23 Vietnam.

Di tangan Park Hang-seo, Timnas U-23 Vietnam meraih final Piala Asia U-23 untuk pertama kali dalam sejarah tahun 2018, lalu finis sebagai runner-up.

Pada Asian Games 2018 di Jakarta, Park Hang-seo membawa Timnas U-23 Vietnam ke semifinal dan finis di urutan keempat untuk pertama kali dalam 56 tahun.

Pada 15 Desember 2018, timnas senior Vietnam di bawah asuhan Park Hang-seo menjuarai Piala AFF 2018 setelah menang agregat 3-2 atas Malaysia di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi.

Di Piala Asia 2019, Park Hang-seo juga berhasil membawa timnas senior Vietnam ke perempat final, sebelum dikalahkan Jepang hanya dengan selisih 1 gol.

Peluang Timnas U-23 Vietnam di Kualifikasi Piala Asia U-23 ini, apalagi di bawah Park Hang-seo dan di kandang sendiri, memang sangat besar.

Namun, Indra Sjafri bukan pelatih "kemarin sore", tak kalah hebat dan cerdas dari Park Hang-seo.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P