Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Manajer Bhayangkara FC, Sumardji, mendorong PSSI agar segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menentukan siapa yang akan menjadi ketua umum.
Saat ini, kursi ketua umum PSSI diambil alih untuk sementara waktu oleh Iwan Budianto.
Iwan Budianto sebelumnya merupakan Kepala Staff Ketua Umum PSSI ketika era Edy Rahmayadi.
Sepeninggalan Edy Rahmayadi yang memutuskan mundur, jabatan ketua umum PSSI dipegang Joko Driyono.
Namun, Joko Driyono saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengaturan skor oleh Satgas Antimafia Bola.
Ditahannya Joko Driyono membuat Komite Exco PSSI menunjuk Iwan Budianto untuk sementara waktu.
Baca Juga : Kemahalan, Bhayangkara FC Tak Jadi Berkandang di Stadion Madya
“Jadi KLB itu suatu keharusan yang harus dijalankan karena mayoritas teman-teman di klub itu menghendaki adanya KLB,” kata Sumardji.
Sebelumnya PSSI sudah berkoordinasi dengan FIFA terkait kapan menggelar KLB.
Bahkan, beberapa waktu lalu FIFA mengirimkan orang untuk bertemu PSSI di Jakarta, namun sepertinya tidak membahas tentang KLB.
“Hanya memang kami lagi mencari momen waktu yang tepat untuk bisa segera mungkin bersama-sama duduk membicarakan kaitannya dengan KLB,” kata Sumardji.
Lebih lanjut, Sumardji mengatakan tidak jelasnya ketua umum PSSI akan berpengaruh ke Liga 1 2019.
Terbukti, kompetisi teratas di Indonesia itu harus ditunda kick-offnya sampai 15 Mei 2019, setelah sebelumnya akan digelar pada 8 Mei 2019.
“Demikian juga bagaimana kelanjutannya kaitannya dengan liga, ini semua harus berjalan. Saya kira kaitannya dengan KLB suatu keharusan harus segera dilakukan,” tegas Sumardi.
Sumardji menyadari bahwa KLB tidak bisa digelar sebelum Liga 1 2019 digelar.
Sebab, masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan PSSI untuk mencari orang tertinggi di federasi sepak bola Indonesia itu.
“Saya kira tidak harus, kompetisi kan berjalan sebentar lagi tanggal 15 Mei, artinya tinggal dua minggu lagi.”
“Saya kira itu butuh persiapan, tahapannya, ada mulai dari penjaringan calon, sehingga tidak mungkin dilaksanakan dalam waktu yang cepat. Tapi tetap harus dilaksanakan KLB dan sekarang itu hanya moment waktu saja,” tutup Sumardji.