Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Sebelum Timnas Indonesia menjamu Malaysia, Thailand lebih dulu meladeni Vietnam.
Dua pertandingan itu mengawali penyisihan Grup G Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia (AFC).
Timnas Indonesia menghadapi Timnas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019) pukul 19.30 WIB.
Baca Juga: Simon McMenemy Ungkap Alasan Tunjuk Andritany Jadi Kapten Timnas Indonesia
Baca Juga: Irfan Bachdim Ingat Memori Tahun 2010 untuk Jelang Menghadapi Malaysia
Setengah sebelum itu, pukul 19.00 WIB, Timnas Thailand menjamu Timnas Vietnam di Stadion Thammasat, Pathum Thani, Thailand.
Media Vietnam, terutama online, sudah heboh menyajikan segala informasi terkait duel timnasnya kontra Thailand itu.
Salah satu media online Vietnam, Bongdanet.vn, sebagaimana dikutip SuperBall.id, Selasa (3/9/2019), menyebut duel Thailand versus Vietnam sebagai Super Classic di Asia Tenggara (ASEAN).
Disebut Super Classic karena duel Timnas Thailand versus Vietnam menjanjikan permainan atraktif dan dramatis.
Namun, ada yang menarik, karena para suporter kedua tim, terutama dari Vietnam, akan memelototkan mata mereka terhadap wasit.
Wasit yang akan memimpin duel Thailand versus Vietnam ini adalah Al-Adba Saoud Ali (Saoud Al-Athbah) dari Qatar.
Al-Adba Saoud Ali dibantu dua asisten yang juga dari Qatar, yakni Dharman Mohammad Jaber dan Al-Shamari Yousuf Afef.
Sedangkan instruktur pertandingan atau wasit keempat adalah Al Hatmi Qasim Matar Ali dari Oman.
Dari wasit kelahiran 1986 itulah kemudian nama mantan striker Timnas Indonesia Marinus Wanewar diungkit-ungkit.
Baca Juga: Ada 4 Mata-mata di Timnas Indonesia, Kata-kata Pelatih Malaysia Santai
Baca Juga: Pesan Menpora untuk Suporter Timnas Indonesia yang Akan Hadiri Laga Kontra Malaysia
Ternyata, Vietnam tak bisa melupakan insiden beberapa bulan lalu, tepatnya Minggu (24/3/2019), saat Timnas U-23 Vietnam menjamu Timnas U-23 Indonesia dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2020.
Wasit Al-Adba Saoud Ali menghukum Marinus Wanewar dengan kartu merah setelah terkena kartu kuning kedua.
Para pemain Vietnam, termasuk suporternya, sangat provokatif dalam laga yang digelar di negerinya sendiri itu, Stadion Nasional My Dinh.
Provokasi itulah yang memancing Marinus Wanewar dan sempat terlibat keributan dengan beberapa pemain Vietnam.
Timnas U-23 Indonesia akhirnya terpaksa mengubur impiannya bertanding di Piala Asia U-23 2020 setelah kalah 0-1 dari tuan rumah Timnas U-23 Vietnam.
Gol tunggal Vietnam itu tercipta dramatis pada menit ke-90+4 melalui sundulan gelandang bernomor 7, Trieu Ciet Hung.
Provokasi Marinus Wanewar
Ada satu momen di akhir laga yang membuat striker andalan Timnas U-23 Indonesia kala itu, Marinus Wanewar, dihukum kartu merah oleh wasit.
Marinus Wanewar diduga terpancing emosinya oleh beberapa pemain Vietnam saat laga berlangsung.
Puncaknya terjadi pada akhir laga, Marinus Wanewar menjatuhkan salah satu pemain Vietnam.
Baca Juga: Dua Pemain PSIS Semarang Nyatakan Undur Diri
Baca Juga: Pelatih Persib Berharap Timnya Terbiasa Menang di Putaran Kedua Liga 1 2019
Beberapa pemain Vietnam kemudian sengaja mengerubungi Marinus Wanewar.
Marinus Wanewar tak melakukan perlawanan, namun wasit malah mengeluarkan kartu kuning kedua kepada striker Timnas U-23 Indonesia itu.
Kartu kuning kedua itu berubah menjadi merah karena Marinus Wanewar telah menerima kartu kuning pertama pada menit ke-24.
Rekaman video memperlihatkan dengan jelas bahwa Marinus Wanewar berusaha menjelaskan kepada wasit tentang pemain Vietnam yang lebih dulu melakukan provokasi.
Insiden ini dikecam keras oleh Pelatih Timnas U-23 Indonesia Indra Sjafri pasca-laga.
Indra Sjafri menilai Marinus Wanewar tak melakukan apa-apa, justru pemain-pemain Vietnam yang melakukan provokasi kepadanya.
Indra Sjafri menilai wasit tak jeli dalam mengambil keputusan dengan mengkartu-merahkan Marinus Wanewar.
Baca Juga: Gelandang Anyar Persib Bikin Nyaman Pemain Muda Milik Maung Bandung
Baca Juga: Simon McMenemy Intip Langsung Kekuatan Timnas Malaysia di Kuala Lumpur
"Marinus saya pikir adalah pemain yang bagus."
"Banyak hal yang dilakukan oleh pemain-pemain Vietnam untuk memancing emosi Marinus."
"Dia bisa meredam itu, tetapi sayang tadi wasit tidak melihatnya."
"Dia (wasit) melihat Marinus yang menyebabkan keributan."
"Saya apresiasi kinerja Marinus dan pemain lain dalam laga ini," kata Indra Sjafri.
Kritik Media Vietnam
Indra Sjafri juga turut mengkritik media Vietnam yang beberapa kali meragukan usia Marinus Wanewar, seperti terkesan bersikap rasialis.
Vietnam menganggap Marinus Wanewar lebih tua dari pemain-pemain lain sejak Piala AFF U-22 silam.
Ada media Vietnam bahkan yang melabeli usia Marinus Wanewar lebih dari 30 tahun.
"Bukan begitu, di negara kami itu ada orang-orang yang dipikir wajahnya tua, tetapi umurnya belum tua. Secara regulasi mereka tidak bermasalah."
"Media Vietnam jangan sedikit-sedikit mempermasalahkan soal umur," tegas Indra Sjafri.