Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Potensi Sanksi FIFA kepada Indonesia Merujuk Kasus Suporter Timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia

By Ragil Darmawan - Jumat, 6 September 2019 | 13:26 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq berkomentar via akun Twitter terkait kericuhan suporter dalam laga Timnas Indonesia versus Timnas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019) malam WIB. (FEDERASI SEPAK BOLA MALAYSIA)

SUPERBALL.ID - Insiden buruk dalam laga Timnas Indonesia versus Malaysia bakal berbuntut panjang.

Insiden buruk itu dilakukan sebagian suporter Timnas Indonesia pada saat dan setelah menjamu Timnas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019) malam WIB.

Timnas Indonesia meladeni Malaysia dalam laga pertama Grup G Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia (AFC).

Baca Juga: Menpora Malaysia Cerita Suasana di SUGBK Saat Terjadi Kericuhan Suporter

Baca Juga: Menpora Imam Nahrawi Kirimkan Surat Permohonan Maaf ke Masyarakat Malaysia

Ketika skor pertandingan 2-2, sebagian suporter sudah berulah negatif.

Apalagi setelah Timnas Indonesia kalah 2-3, sebagian suporter itu semakin brutal.

Kericuhan pun pecah, yang mengakibatkan para pemain dan suporter Timnas Malaysia tertahan di dalam stadion.

Berdasarkan pengamatan langsung SuperBall.id dan BolaSport.com di lokasi, para suporter Timnas Malaysia ketakutan dan berlari keluar dari tribune.

Banyak batu berhamburan di jalanan depan pintu VIP Stadion Utama GBK akibat kericuhan itu.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq, yang ikut menyaksikan laga itu di Stadion Utama GBK, sangat marah dan kecewa.

Syed Saddiq menegaskan pihaknya tak bisa menerima perlakuan buruk dari sebagian suporter Timnas Indonesia itu.

Baca Juga: Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia di Mata Simon McMenemy

Baca Juga: Andritany Mengaku Sedih dengan Adanya Insiden di SUGBK

Syed Saddiq sudah mendapat informasi dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang akan melaporkan kasus itu ke FIFA.

Melihat insiden yang terjadi, tentu saja akan ada sanksi FIFA terhadap Indonesia.

Seperti apa bentuk sanksinya, FIFA dan AFC masih menginvestigasinya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh SuperBall.id (@superballid) pada

Namun, sanksi terhadap Indonesia itu kurang lebih sama dengan hukuman yang dijatuhkan FIFA kepada Malaysia beberapa waktu lalu.

Malaysia terkena sanksi FIFA akibat sekelompok suporter militan timnasnya berbuat rusuh di Stadion Shah Alam, Shah Alam, 8 September 2015.

Sekelompok suporter militan itu melemparkan berbagai benda seperti petasan, botol, dan sebagainya ke lapangan saat Timnas Malaysia menjamu Arab Saudi.

Timnas Malaysia menghadapi Arab Saudi dalam laga keempatnya di penyisihan Grup A Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia.

Akibat ulah suporter itu, pertandingan Timnas Malaysia kontra Arab Saudi ditunda wasit Liu Kwok Man dari Hongkong pada menit ke-87.

Kala penundaan itu, Timnas Malaysia sedang tertinggal 1-2 kepada Arab Saudi.

Para pemain dan ofisial bergegas keluar lapangan dan para pendukung Arab Saudi juga berlari dari tribune.

Sebelas orang ditangkap tetapi tidak ada yang dilaporkan terluka.

Pada 5 Oktober 2015, FIFA akhirnya memutuskan bahwa pertandingan itu dibatalkan dan hasilnya dinyatakan sebagai kemenangan 3-0 untuk Arab Saudi.

Akibatnya, pertandingan kandang Malaysia berikutnya pun dimainkan secara tertutup, FAM mendapat denda sebesar 40.000 dolar (sekitar Rp 565 juta) dan diberikan peringatan tegas.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P