Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Menjadi pemain muda di bawah nama klub besar bukanlah hal mudah.
Tuntutan fisik yang mumpuni dan latihan yang lebih keras jadi hal utama terutam di skuad Primavera (U-19) Inter Milan.
Hal ini terungkap dalam episode 2 Dream Chaser Inter yang merupakan salah satu program unggulan Mola TV.
Bagi para pemain muda di Akademi Internazionale Milano Settore Giovanile atau Inter Milan Youth, harapan besar naik kelas ke level profesional menunggu di hadapan. Namun, tanpa kerja keras dan konsistensi mereka bisa tersingkir dan gagal menjadi pemain profesional.
Baca Juga: Dream Chaser Inter Ep.2 - Suka Duka Pemain Muda Asing yang Mengejar Mimpi di Kota Milan
Pelatih Primavera Inter, Stafeno Vecchi, memiliki gaya permainan yang sangat menguras fisik.
Tim Primavera Inter diharapkan bermain menakan. Itu mengharuskan mereka terus menyerang lawan di lapangan.
"Dalam setiap pertandingan, babak pertama adalah pejajakan. Lalu pada setengah jam terakhir, kami selalu mendominasi. Sementara tim lain sudah lelah, kami bisa terus berlaga. Itu cara bagus untuk menekan lawan agar kami bisa menguasai bola. Bagi peman bertahan itu ada sisi bagusnya, tapi itu bisa sulit karena lawan punya ruang lebih untuk menyerang," ungkap Ryan Nolan, bek Inter Milan U-19.
Hal yang sama dibenarkan Mateo Rover, winger milik Inter Milan U-19. Menurutnya, semua emain dituntut untuk bisa menguasai semua sektor. Itu adalah kunci bermain menyerang Inter Milan.
"Pelatih bilang kami penyerang, gelandang sekaligus bek untuk menekan lawan dan itu membuat mereka tidak sempat berfikir. Jadi kami bisa mendekati gawang dan berpeluang mencetak gol," kata Rover di episode 2 Dream Chaser Inter.