Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Penyanyi campursari, Didi Kempot, meninggal dunia. Ada kenangan yang ditinggalkannya di laga sepak bola klub asal kota kelahirannya.
Pencinta musik Indonesia mendapat kabar duka dengan meninggalnya Didi Kempot pada Selasa (5/5/2020), pukul 7.45 WIB.
Didi Kempot yang dikenal sebagai penyanyi campursari kawakan meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.
Sebagai penyanyi, ada banyak karya yang dihasilkannya semasa berkarier.
Karya-karya tersebut dinikmati orang dari berbagai kalangan, baik itu di desa, kota, orang tua, maupun kaum muda.
Para penggemar sepak bola Indonesia tak ketinggalan menjadi penikmat lagu-lagu Didi Kempot.
Baca Juga: Football Family Ep.1 - Rasa Percaya Diri Bawa Marten FC Terbang ke Inggris
Dari Solo yang merupakan kota kelahirannya, lagu karya Didi Kempot bahkan pernah kerap terdengar di tribun stadion saat laga Pelita Solo dihelat.
Biasanya, lagu tersebut dinyanyikan oleh suporter Pelita Solo kala mendukung tim kesayangannya.
"Oo..o..o Pelita Solo. Oo..o..o Pelita Solo."
Itulah penggalan nyanyian Pasoepati yang kerap didengungkan suporter Pelita Solo pada awal era 2000-an kala klub tersebut masih eksis di kancah persepakbolaan Tanah Air.
Saat itu, Pelita Solo berlaga di Liga Indonesia VI 2000.
Nyanyian tersebut diambil dari intro salah satu lagu Didi Kempot paling terkenal yang berjudul Stasiun Balapan.
Lagu Stasiun Balapan adalah bagian dari album perdana Didi Kempot yang dirilis pada tahun 1999.
Lagu tersebut bercerita tentang perpisahan seseorang dengan orang yang dicintainya di Stasiun Balapan, Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Football Family Ep.2 - Keberuntungan yang Muncul di Percobaan Terakhir
Dengan iringan pukulan drum, intro lago Stasiun Balapan menjadi penyuntik semangat para pemain Pelita Solo yang beraksi di lapangan.
Pendiri Pasoepati, Mayor Haristano, bercerita tentang kenangan antara Pelita Solo dan lagu Stasiun Balapan dalam wawancaranya dengan Tribun Bali.
"Benar, kami ambil dari intro lagu Stasiun Balapan milik Didi Kempot, dan kami spontan menyanyikannya, spontanitas, tidak dirancang, dinyanyikan pada saat pertandingan," kata Mayor Haristano kepada Tribun Bali.
Mayor Haristano masih ingat betul kapan Pasoepati mulai menyanyikan Stasiun Balapan kala menyaksikan laga di stadion.
Lagu Stasiun Balapan mulai dinyanyikan di stadion pada 2000, tak lama setelah Pasoepati berdiri.
"Itu pertama kali dinyanyikan saat di Malang, kalau tidak salah bulan Mei atau Juni tahun 2000, melawan klub Arema." lanjut Mayor Haristano.
"Ternyata lagu itu bagus juga, masih terngiang sampai sekarang," pungkasnya.
Dengan memori yang masih diingatnya tentang Pasoepati dan lagu Stasiun Balapan, kabar meninggalnya Didi Kempot pun mengejutkan Mayor Haristano.
"Kaget sekali mas Didi Kempot yang fenomenal meninggal dunia, semoga amal kebaikan diterima di sisi Tuhan," pungkasnya.