Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Lechia Gdansk sedang diterpa badai krisis, bagaimana masa depan Egy Maulana Vikri di klub Liga Polandia itu?
Sebagaimana disiarkan SuperBall.id, Lechia kalah 4 kali berturut-turut di kompetisi bernama Ekstraklasa itu.
Kekalahan terakhir Lechia terjadi di kandang sendiri, Senin (15/12/2020) WIB, yakni 0-1 dari klub yang lebih lemah, Wisla Plock.
Tiga kekalahan sebelumnya adalah 0-2 di kandang Piast Gliwice, 0-1 saat menjamu Lech Poznan, dan 0-2 di markas Legia Warsawa.
Baca Juga: Egy Maulana Vikri Malu, Pelatih Mengamuk dan Lechia Gdansk Disindir Melawan Chelsea
Egy tak dimainkan dalam duel versus Wisla Plock, tapi masuk dalam daftar susunan pemain (DSP) Lechia.
Ketika melawan Piast Gliwice, Egy hanya tampil 6 menit terakhir pertandingan.
Saat menjamu Lech Poznan, bintang Timnas Indonesia itu masuk dalam DSP, tapi tak dimainkan.
Sedangkan ketika melayani pemimpin klasemen Legia Warsawa, Egy tak masuk DSP.
Secara keseluruhan, Egy baru tampil dalam 5 laga dengan durasi 62 menit di Ekstraklasa 2020-2021 di klub berjuluk Putih-Hijau itu.
Pada musim pertamanya, 2018-2019, Egy hanya bermain 10 menit.
Waktu bermain Egy di Lechia meningkat di musim keduanya, 2019-2020, menjadi 45 menit.
Pada musim 2019-2020, Lechia finis di urutan kedelapan klasemen musim reguler atau posisi terakhir yang menyelamatkannya dari putaran lanjutan degradasi.
Sementara pada musim 2018-2019, Lechia menjadi juara musim reguler Ekstraklasa setelah bersaing ketat dengan Legia Warsawa.
Baca Juga: Pelajaran Kisah Cinta Anak Asuh Shin Tae-yong di Piala Dunia untuk Pemain Timnas U-19 Indonesia
Kala itu, Lechia dan Legia sama-sama mengoleksi 60 poin, tapi klub Egy unggul produktivitas gol 20 berbanding 17.
Namun, di putaran championship atau penentuan juara kompetisi, Piast Gliwice yang meraih gelar Ekstraklasa.
Kompetisi Ekstraklasa menerapkan sistem musim reguler, lalu putaran penentuan juara dan degradasi.
Urutan 1-8 musim reguler masuk ke putaran penentuan juara, sedangkan 9-16 ke putaran degradasi.
Di putaran penentuan juara digelar 7 laga untuk mencari sang jawara.
Putaran degradasi juga memainkan 7 laga, di mana dua tim terbawah degradasi ke Liga 1, kasta kedua kompetisi Polandia.
Aturan Darurat
Kekalahan beruntun Lechia akhir-akhir ini membuat posisinya terkunci di urutan ke-10 klasemen Liga Polandia 2020-2021.
Jika mengikuti aturan kompetisi, Lechia tengah berada di zona putaran degradasi (urutan 9-16).
Akan tetapi, mengingat musim kali ini kick-off Ekstraklasa tertunda akibat Covid-19, aturan kompetisi terpaksa diubah.
Secara total, jumlah laga dipersingkat menjadi 30, tak ada tambahan lagi di putaran lanjutan penentuan juara dan degradasi.
Setelah laga pekan ke-14, kompetisi libur paruh waktu atau musim dingin mulai 21 Desember 2020 hingga 4 Februari 2021.
Kompetisi musim ini akan berakhir 16 Mei 2021.
Posisi pertama di pekan terakhir atau 30 akan menjadi juara Ekstraklasa.
Yang degradasi ke Liga 1 hanya satu tim, yakni juru kunci urutan ke-16.
Kompetisi 2020-2021 ini sekaligus menjadi musim transisi untuk menambah jumlah tim Ekstraklasa dari 16 ke 18 pada musim berikutnya.
Aturan darurat itu bisa menjadi faktor yang menyelamatkan masa depan Egy di Lechia Gdansk.
Sebab, beban berat Pelatih Lechia Piotr Stokowiec berkurang dengan tidak adanya lagi putaran lanjutan.
Baca Juga: Hasil Undian Babak 32 Besar Liga Europa, Manchester United Jalani Skenario Terburuk
Stokowiec mengakui, Egy bukan pemain inti atau utama di Lechia.
Media lokal Polandia yang khusus mewartakan Lechia Gdansk, Lechia.net, bahkan pernah merilis artikel yang menyebut perekrutan Egy berorientasi untuk pemasaran klub.
Di kelompok pemain berusia muda, sosok seperti Omran Haydary, Tomasz Makowski, Jakub Kaluzinski, dan Mateusz Zukowski lebih sering mendapatkan banyak menit bermain.
Egy bisa saja dipinjamkan ke klub lain untuk mendapatkan kesempatan menambah menit bermainnya.
Berdasarkan data Transfermarkt.com, masa kontrak Egy di Lechia berakhir 30 Juni 2021.