Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Dua tahun silam, penyerang Nantes, Emiliano Sala, dikabarkan meninggal dalam tragedi jatuhnya pesawat di Selat Inggris.
Ketika itu, Emiliano Sala sedang menuntaskan transfernya menuju Cardiff City yang diperkirakan senilai 15 juta poundsterling.
Klub asal Wales yang bermain di Liga Inggris tersebut mengangkut Sala dari Nantes karena tertarik dengan performa apiknya bersama Nantes.
Pada musim 2018-2019, penyerang asal Argentina tersebut telah menorehkan 12 gol dalam 19 pertandingan.
Namun, Sala harus meregang nyawa akibat pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.
Baca Juga: Hujan Kritikan, Juergen Klopp Minta Fans Liverpool Tetap Tenang
Pesawat yang ditumpanginya dikabarkan jatuh di Selat Inggris ketika sedang dalam perjalanan dari Nantes menuju Cardiff pada 21 Januari 2019.
Selain Sala, tragedi tersebut juga memakan nyawa sang pilot, David Ibbotson, meski jasadnya dikabarkan tidak ditemukan.
Kabar tersebut saat itu sontak mengejutkan jagat sepak bola, terutama bagi para penggemar Nantes.
Akan tetapi, tragedi tersebut menyisakan sejumlah permasalahan, salah satunya adalah kejelasan investigasi.
Menurut kabar dari Sky Sports, keluarga Emiliano Sala mengaku belum menemukan kejelasan dari tragedi tersebut.
Baca Juga: Frank Lampard Bicara soal Nasibnya Bersama Chelsea yang Sudah di Ujung Tanduk
"Kami masih belum tahu persis bagaimana dan mengapa itu bisa terjadi," ujar pengacara keluarga Emiliano Sala yang dikutip oleh skysports.com.
Sebelumnya, hasil investigasi keluar pada 13 Maret 2020 setelah penyelidikan berbulan-bulan.
Hasil penyelidikan tersebut melaporkan pesawat yang ditumpanginya dianggap tidak memenuhi izin terbang.
Mengenai kondisi pesawat tersebut, Sala dikabarkan sempat mengirimkan pesan kepada temannya melalui Whatsapp.
"Pesawat ini seperti akan jatuh berkeping-keping, saya takut," ucap Sala kepada temannya melalui pesan suara tepat sebelum keberangkatan.
Baca Juga: Arsenal Lepas Pemain Senilai Total 190 Juta Pound Secara Cuma-cuma
Selain itu, lisensi sang pilot yang mengantarkan Emiliano Sala, David Ibbotson, dikabarkan sudah kadaluwarsa pada November 2018.
Sebelum keberangkatan, Emiliano Sala sedianya akan diantarkan oleh David Henderson.
Akan tetapi, Henderson justru menyerahkan penerbangan ini kepada Ibbotson dan kemudian berujung tragis.
Henderson sempat ditangkap oleh kepolisian atas dugaan pembunuhan, namun dibebaskan karena dianggap tidak bersalah.
Kemudian, pada Oktober 2020 silam, Henderson dinyatakan akan menghadapi pengadilan setelah ia dianggap mengabaikan keselamatan penerbangan oleh Pengadilan Cardiff.
Pilot berusia 66 tahun itu kemudian memohon atas tuduhan tersebut dan keputusan masih belum diambil hingga sekarang.
Baca Juga: Liga 1 Dibatalkan, 4 Pemain Timnas Indonesia Diincar Tim Luar
Nasib Henderson di meja hijau dikabarkan baru akan disidangkan pada 18 Oktober 2021 mendatang.
Lamanya waktu persidangan tersebut membuat keluarga Emiliano Sala menuntut pengadilan untuk segera mengadakan pemeriksaan resmi.
Menurut pengacara keluarga Emiliano Sala, Daniel Machover, pemeriksaan tersebut adalah satu-satunya cara untuk menguak kebenaran di balik tragedi tersebut.
"Saya harap mereka segera melakukan pemeriksaan agar keluarga Emiliano tidak memperingati kematian Emiliano dengan jawaban yang belum jelas," harapnya sebagaimana dikutip oleh Sky Sports.
Persidangan kasus tersebut sebelumnya direncanakan akan diadakan pada tahun lalu.
Namun, oleh karena merebaknya pandemi, persidangan tersebut pun ditunda oleh pengadilan.
Baca Juga: Didier Deschamps Tidak Pernah Lupa Soal Ucapan Menyakitkan Benzema Ini