Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Teknologi VAR kembali menuai kontroversi di dua pertandingan Liga Inggris, yakni Wolves melawan Arsenal dan Manchester United kontra Southampton.
Kali ini terjadi di dua laga sekaligus dalam pekan ke-22, Rabu (3/2/2021) dini hari WIB.
Kontroversi pertama terjadi saat pertandingan antara Wolves dan Arsenal, yang dimenangi Wolves dengan skor 2-1.
Baca Juga: Pesan Tegas Rashford ke City dan Liverpool Seusai Bantai Southampton
Ketika itu bek The Gunners, David Luiz, menerima kartu merah beberapa saat sebelum babak pertama usai.
Wasit Craig Pawson menganggap bek asal Brasil itu melakukan pelanggaran terhadap penyerang baru Wolves, Willian Jose, di kotak terlarang.
Walhasil, Wolves yang mendapatkan hadiah penalti sukses menyamakan kedudukan lewat eksekusi Ruben Neves.
Sebelumnya tim asuhan Mikel Arteta mampu ungggul lebih dulu lewat gol Nicholas Pepe di menit ke-32.
Joao Moutinho kemudian menjadi penentu kemenangan Wolves berkat golnya di awal babak kedua.
Baca Juga: Pangkas Pengeluaran, Manchester United Siap Depak Delapan Pemain
Selain Luiz, kiper Bernd Leno juga tak luput dari hukuman kartu merah setelah menyentuh bola dengan tangan di luar kotak penalti menit ke-72.
Arteta kemudian menyesalkan keputusan wasit yang dianggap sangat berpengaruh terhadap permainan timnya.
"Itu keputusan besar yang mengubah permainan, kami harus memainkan setengah pertandingan tanpa David," ujar Arteta, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Mirror.
"Jika mereka dapat membenarkan telah melakukan hal yang benar, maka saya akan angkat tangan dan minta maaf."
Pelatih asal Spanyol itu telah melihat tayangan ulang berkali-kali dan menilai tidak ada kontak apa pun.
"Saya telah melihat tayangan ulang 10 kali dan masih tidak bisa melihat kontak apa pun," tegas Arteta.
There’s no way on any planet in any universe that’s a red pic.twitter.com/2YSUa9NbYb
— Haz (@pubIad) February 2, 2021
Baca Juga: Debut di Fenerbahce, Mesut Oezil Dapat Banyak Ucapan Selamat
Sementara itu, berbanding terbalik dengan Arsenal, Manchester United justru "diuntungkan" dengan teknologi VAR (video assistant referee).
Hal itu terjadi saat Jan Bednarek dianggap wasit Mike Dean melakukan pelanggaran terhadap Anthony Martial di kotak penalti.
Wasit yang telah menyatakan itu sebagai pelanggaran kemudian mengecek VAR dan memberikan kartu merah kepada Bednarek.
Si eksekutor penalti, Bruno Fernandes, berhasil mencetak gol kedelapan timnya dari kemenangan 9-0 atas Southampton.
Bednarek, yang tidak bisa melakukan apa-apa terhadap keputusan wasit, tampak mengeluh ketika menuju ruang ganti.
Ia menyebut Martial sendiri telah mengatakan bahwa apa yang dilakukannya bukan sebuah pelanggaran.
Baca Juga: Legenda Arsenal Yakin Pemain Buangan Manchester United Bisa Bersinar di Klub Barunya
"Martial menyebut itu bukan pelanggaran," protes Bednarek.
Pendapat yang sama diutarakan pengamat sepak bola, Glenn Hoddle, selepas pertandingan.
"Tidak ada kontak yang cukup pada saat itu," kata Hoddle.
"Kami hanya tahu mungkin ada kontak di pergelangan kakinya, tapi itu setelah dia mulai jatuh."
"Ini sangat sulit, tetapi ketika Mike Dean pergi ke layar saya berharap dia mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada kontak," tambahnya.
Kekalahan dari Wolves membuat Arsenal gagal merangsek ke posisi ke-6 dan masih tertahan di peringkat 10 klasemen.
Sementara kemenangan besar atas Southampton belum cukup bagi Manchester United untuk menggusur Manchester City di puncak, karena kalah selisih gol.
Baca Juga: Solskjaer Minta Pemain Manchester United Lebih Keras terhadap Wasit