Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong tak mengusik rivalnya, Park Hang-seo, usai kalah dari Vietnam, tapi sangat mempersoalkan peran negatif wasit.
Indonesia terpaksa menyerah 0-4 kepada Timnas Vietnam dalam lanjutan putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G, Senin (7/6/2021) malam yang berakhir Selasa dini hari WIB.
Pertandingan di Stadion Al-Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), itu dipimpin wasit Ahmed Al-Ali dari Kuwait.
Dia dibantu asisten wasit Faisal Alawi Sayed dari Bahrain dan Abdulrahim Habeeb Alshammari dari Arab Saudi serta Ammar Ebrahim Hasan Mahfoodh dari Bahrain sebagai ofisial keempat.
Menurut Shin Tae-yong, wasit Ahmed Al-Ali memberikan dampak buruk terhadap Timnas Indonesia hingga kalah dari Vietnam dengan skor sangat besar.
Baca Juga: Kapten Vietnam Akui Timnas Indonesia Tak Lebih Mudah dari Malaysia dan UEA
"Sebelum pertandingan, saya mengira kesempatan diberikan sama kepada kedua tim. Sampai awal babak kedua, saya masih percaya dan menjaga pendapat itu," ungkap Shin, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari VN Express.
"Namun, ritme permainan tiba-tiba berubah dengan sangat cepat."
"Saya dulu memimpin Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, tapi tak pernah melihat permainan berubah dengan sangat cepat," kata Shin.
Wasit yang mengadili duel kontra Vietnam, tegas Shin, menjadi faktor buruk yang berkontribusi terhadap perubahan cepat ritme permainan Timnas Indonesia.
"Kami kebobolan gol pertama setelah situasi kehilangan bola dari jarak jauh."
Baca Juga: Timnas Indonesia Diterpa 2 Insiden Tak Terduga Saat Konferensi Pers Lawan Vietnam
"Namun, sebelum terjadi gol, striker Vietnam tak bisa menghindari bola menyentuh tangannya," jelas Shin.
Ya, dalam tayangan ulang video jelas memperlihatkan tangan kiri striker Vietnam itu, Nguyen Lien Tinh, menyentuh bola rebound hasil blok kaki bek Timnas Indonesia Arif Satria di kotak penalti.
Akan tetapi, Lien Tinh terus beraksi dan akhirnya bisa menyarangkan bola ke gawang Skuat Garuda.
Sejumlah pemain Indonesia, termasuk kiper Nadeo Argawinata, memprotes keras wasit yang membiarkan handball Vietnam dan mensahkan gol.
Gol kontroversial menit ke-51 itu membuat Vietnam unggul 1-0.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dapat Sinyal Tak Lazim dari Park Hang-seo dan Skuatnya
"Beberapa menit kemudian, salah satu striker kami terjatuh dalam perebutan bola di area kotak penalti Vietnam, wasit yang berdiri dekat situ tak membuat keputusan rasional."
"Wasit telah membuat Indonesia kehilangan ritme, mengubah permainan dengan arah yang tak kami inginkan," tegas Shin.
Tim Merah-Putih bermain dengan penuh percaya diri setelah menahan Thailand 2-2 pada 3 Juni 2021.
Ketika meladeni Vietnam, Evan Dimas dkk juga tampil gagah berani.
Sayangnya, peran negatif wasit merusak pola permainan Indonesia.
Tiga gol lain Vietnam dicetak Nguyen Quang Hai, Nguyen Cong Phuong, dan Vu Van Thanh.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dibantai Vietnam, Shin Tae-yong Sebut Ada Peran Wasit
Media Vietnam menyebut Indonesia hanya menciptakan 1 situasi berbahaya, yakni ketika Egy Maulana Vikri melakukan shooting keras dari luar kotak penalti.
Tembakan kaki kiri Egy di menit ke-71 itu hanya membentur mistar gawang Vietnam.
"Saya tak mengharapkan hasil seperti ini. Kami kalah dalam laga ini, tapi sudah bermain 100 persen. Selamat buat Park Hang-seo dan tim Vietnam atas kemenangan ini," ucap Shin.
Permainan Keras
Dalam pertandingan ini, Indonesia terkena 6 kartu kuning, dengan rincian 5 ke pemain dan 1 terhadap Shin.
Kelima pemain yang terkena kartu kuning itu adalah Arif Satria, Rachmad Irianto, Nadeo Argawinata, Pratama Arhan, dan Egy Maulan Vikri.
Baca Juga: Sering Disebut Sebagai Manusia Paling Baik, Ini Jawaban N’Golo Kante
Sedangkan dari kubu Vietnam ada 2 pemain yang terkena kartu kuning, yaitu Nguyen Quang Hai dan Nguyen Thanh Chung.
Sejumlah media Vietnam menyoroti permainan anak-anak asuh Shin itu.
Pada menit ke-23, misalnya, media Vietnam memperlihatkan video Pratama Arhan coba menahan bola yang hendak ditendang Nguyen Tuan Anh dengan mengangkat sedikit tapak sepatunya.
Insiden itu sempat menyulut keributan di tengah lapangan karena para pemain Vietnam protes.
Shin menjelaskan, tak ada sama sekali instruksinya kepada para pemain untuk bermain keras.
"Kami tak menyarankan tendangan keras, tapi kadang-kadang pemain sendiri yang menendang seperti itu," tegas Shin.
Baca Juga: Mike Tyson Masuk Islam, Ini Pelajaran yang Bisa Kita Petik
Pelatih asal Korea Selatan itu kemudian mengisahkan, pada final SEA Games 2019 di Manila, Filipina, Indonesia kalah 0-3 dari Vietnam.
Tentu saja, imbuh Shin, para pemain Indonesia tak ingin menerima kekalahan lagi dari Vietnam.
"Jadi, mereka memulai laga itu dengan semangat kuat, spirit determinasi tertinggi, dan mungkin karena itulah fighting lebih intens dibanding biasanya."
"Menurut saya, fighting spirit itu baik. Kami akan berusaha tampil lebih baik dalam laga berikutnya melawan UEA tanggal 11 Juni," papar Shin.
Thailand Juga Keok
Sementara itu, pada hari dan jam yang sama, Thailand kembali keok, kali ini 1-3 dari UEA.
Kekalahan itu membuat Thailand tak bisa lagi juara grup, tapi masih ada kans lolos ke putaran ketiga kualifikasi via jalur runner-up terbaik.
Vietnam tetap memimpin klasemen Grup G dengan nilai 14, disusul UEA 12, Thailand 9, Malaysia 9, dan Indonesia 1.
Pada 11 Juni mendatang dengan jam yang sama, Indonesia meladeni UEA di Stadion Zabeel dan Malaysia menghhadapi Vietnam di Stadion Al-Maktoum.