Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya hanya menyumbangkan tenaga saya untuk beramal dan beribadah dari pada saya menganggur."
"Nanti yang bayar Allah SWT saja," kata Peri dikutip SuperBall.id dari BolaSport.com.
Sementara itu, terakhir kali Peri menjabat sebagai pelatih adalah pada tahun 2018 dengan melatih PS Marinir.
Baca Juga: Nasib Timnas Indonesia Memalukan, Ternyata Ada Negara Tetangga yang Lebih Parah
"Saya sempat menjadi asisten pelatih Dejan Antonic di Pelita Bandung Raya pada 2014," ucap Peri.
"Terakhir kali saya menjadi pelatih PS Marinir pada 2018, Alhamdulillah tim itu juara, tapi sekarang saya tidak ada kegiatan," lanjutnya.
Pemain yang mempersembahkan medali emas SEA Games 1991 Filipina itu juga memiliki sebuah permintaan ke pemerintah dan PSSI.
Ia ingin pemerintah, terutama PSSI, lebih memperhatikan mantan pemain Timnas Indonesia di usia tuanya.
Apalagi mereka telah berjuang menyumbangkan tenaga untuk membela Tanah Air ketika masih aktif sebagai pemain.
Baca Juga: Timnas Indonesia Harus Siap-siap Lagi untuk Play-off Kualifikasi Piala Asia 2023
"Saya berharap ke pemerintah terutama ke PSSI agar mantan-mantan pemain timnas Indonesia ini diperhatikan."
"Kami sudah menyumbangkan tenaga untuk bangsa waktu jaya-jayanya," tutup Peri.
Berkaca dari kehidupan Peri saat ini, para pemain muda tidak boleh terlena dengan status sebagai pemain Timnas Indonesia.
Bersamaan dengan itu, mereka juga harus mempersiapkan kelangsungan hidup mereka dan keluarga di masa depan.
Disamping itu, tentu dibutuhkan pula peran PSSI dan pemerintah dalam menjamin masa depan mantan pemain Timnas Indonesia.
Baca Juga: Lumat Timnas Indonesia, Striker UEA Semakin Ungguli Lionel Messi