Pelatih Takut Greysia/Apriyani Alami Hal Mengerikan seperti Marcus/Kevin

By Dwi Aryo Prihadi - Minggu, 1 Agustus 2021 | 09:10 WIB
Apriyani Rahayu memeluk erat dan mengangkat Gresyia Polii seusai mereka menang dan melaju ke final ganda putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (31/7/2021). (NOCINDONESIA.ID)

Marcus mengaku sangat ditekan untuk meraih medali emas ganda putra, seolah-olah tak boleh gagal.

Dia dan Kevin merasakan tekanan itu sangat kuat membenani pikiran mereka selama bertanding.

Pengakuan itu diucapkan Marcus secara blak-blakan seusai kalah dua gim langsung 14-21 17-21 dari pasangan Malaysia yang kurang diunggulkan, Aaron Chia/So Wooi Yik.

"Banyak tekanan yang menjadi beban kami untuk menang dan membawa pulang medali," ungkap Marcus.

Baca Juga: Anthony! Tunggal Putra Indonesia Pertama yang Menjejak Semifinal dalam Tiga Olimpiade Terakhir

Eng Hian meminta, biarkan Greysia/Apriyani bermain dengan cara mereka sendiri di final.

Menurut Eng Hian, masalah nonteknis seperti ditekan harus meraih medali itu justru berpotensi besar mengganggu pemain di lapangan.

"Sebenarnya masalah nonteknis itu adalah saat pemain tidak bisa mengontrol ekspektasi," ujarnya.

"Di Olimpiade ini banyak unggulan tumbang karena bermain berbeda dengan standar akibat beban berat. Mohon jangan terlalu berlebihan. Mohon doanya saja," harap Didi, sapaan akrab Eng Hian.

Secara head to head, Greysia/Apriyani masih tertinggal 3-6 dari Chen Qingchen/Jia Yifan.