Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Jika Anda ingin menjadi bagian dari semangat pemenang, budaya pemenang itu, Anda berpartisipasi dalam praktik kemenangan itu.”
Akan tetapi, ia juga percaya menggigit medali bukan hanya melambangkan seorang pemenang, namun juga sebagai bentuk rasa kepemilikan.
“Itu membuat medali Anda menjadi milik Anda, itu adalah hubungan emosional dengan pencapaian Anda," ucapnya.
Adapun sejarawan Olimpiade, Tony Bijerk, mengatakan bahwa para atlet menggigit medali emas untuk menguji keasliannya.
Ia menegaskan bahwa tanda gigitan kecil di medali emas bisa meyakinkan bahwa itu adalah emas asli.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Sejarah Megah Greysia/Apriyani Terukir di Tokyo
Namun, meski medalinya bukan emas murni, Bijkerk menduga para atlet Olimpiade bisa membuat tanda, tergantung seberapa keras mereka menggigit.
Terkait ritual menggigit medali, panitia Olimpiade Tokyo 2020 melalui akun media sosial resmi memberi peringatan kepada para atlet.
Peringatan itu mengatakan bahwa medali emas yang diraih para atlet tidak dapat dimakan, kemudian menjelaskan bagaimana itu dibuat.
"Kami hanya ingin mengonfirmasi secara resmi bahwa medali Olimpiade Tokyo 2020 tidak dapat dimakan," katanya.
"Medali kami terbuat dari bahan daur ulang dari perangkat elektronik yang disumbangkan oleh masyarakat Jepang."
"Jadi, Anda tidak perlu menggigitnya, tapi kami tahu Anda akan tetap melakukannya," lanjutnya.
Baca Juga: Klasemen Medali Olimpiade Tokyo 2020 - Indonesia Melesat, Jadi yang Terbaik di Asia Tenggara