Kisah Perjuangan Apriyani Rahayu, Dari Raket Kayu hingga Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

By Dwi Aryo Prihadi - Selasa, 3 Agustus 2021 | 14:38 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, bereaksi setelah memastikan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Plaza, Senin (2/8/2021). (NOC INDONESIA)

Apriyani mulai ikut turnamen bulu tangkis tingkat kecamatan pada 2005, lalu tampil di ajang bulu tangkis junior tingkat Kabupaten Konawe setahun kemudian.

Bakat Apriyani kemudian mulai terlihat ketika ia menjadi juara 2 Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Raha, Kabupaten Muna, pada 2007 saat masih duduk di kelas enam SD.

Apriyani terus berlatih hingga akhirnya ia selalu tampil bagus di pertandingan lever junior di tingkat provinsi.

Apriyani kemudian bergabung dengan klub PB Pelita Bakrie binaan legenda bulu tangkis Tanah Air, Icuk Sugiarto, di kawasan Kosambi, Jakarta Barat, pada 3 September 2011.

Baca Juga: Jadi yang Terbaik! Deretan Atlet Peraih Medali Emas Olimpiade Cabor Bulu Tangkis

Ia sejatinya nyaris ditolak, namun akhirnya diterima berkat usaha pegawai kantor perwakilan Konawe, Akib Ras.

Icuk Sugiarto kemudian memberi Apriyani waktu tiga bulan untuk memperlihatkan kemampuannya, dan harus keluar andai dianggap gagal.

Kesempatan pertamanya datang pada ajang Sirnas Djarum 2012 di Banjarmasin, namun Apriyani langsung kandas di babak pertama.

Kegagalan tersebut membuat sang pelatih, Toto Sunarto, mengalihkan Apriyani untuk bermain di nomor ganda, dan terbukti tepat.

Di nomor ganda, Apriyani langsung melejit dengan meraih berbagai prestasi nasional dan internasional.