Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Akan tetapi, impian Hendrawan untuk meraih medali gagal terwujud setelah Zii Jia takluk di babak 16 besar.
Zii Jia kalah dari pebulu tangkis asal China Chen Long, yang akhirnya tampil sebagai runner-up di nomor tunggal putra.
Menurut Hendrawan, kekalahan anak asuhnya itu sebagian besar disebabkan karena kurangnya pengalaman.
Terlebih lagi, pengalaman sangat dibutuhkan untuk mengatasi besarnya tekanan di ajang sebesar Olimpiade.
"Kekalahan Zii Jia (dari Chen Long) sebagian besar karena kurangnya pengalaman," jelas Hendrawan.
"Dia membutuhkan pengalaman itu untuk belajar bagaimana menangani tekanan di event-event besar, terutama selama poin-poin kritis," tambahnya.
Baca Juga: Lawan Greysia/Apriyani di Final Olimpiade Tokyo 2020 Mendapat Protes Keras
Lebih lanjut, peraih medali perak di Olimpiade Sydney 2000 itu menyebut musuh terbesar Zii Jia adalah dirinya sendiri.
"Seperti yang dikatakan Zii Jia, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal taktik, kebugaran, dan sebagainya."
"Setelah melatihnya selama setahun terakhir atau melihatnya bermain di banyak turnamen dari Sea Games hingga Kejuaraan Dunia, saya perhatikan bahwa lawan terbesar Zii Jia adalah dirinya sendiri."
"Ada saat-saat dia melakukannya dengan baik dan ada saat-saat dia tidak melakukannya dengan baik."
"Salah satu tugas kami sebagai pelatih adalah mengurangi naik-turun itu. Jika kami bisa melakukannya, itu berarti Zii Jia mulai matang sebagai pemain," tegas Hendrawan.
Baca Juga: Habis Olimpiade Tokyo 2020, Tim Bulu Tangkis Indonesia Akan Hadapi Dua Turnamen Besar