Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Mantan pelatih Timnas Thailand, Akira Nishino, mengaku melatih Tim Gajah Perang adalah masa tersulit yang pernah ia alami sepanjang kariernya.
Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) telah memecat Akira Nishino sebagai pelatih Timnas Thailand.
Nishino sejatinya memiliki catatan impresif ketika berhasil mengantarkan Jepang ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Namun, ia justru tidak mampu berbuat banyak ketika dipercaya sebagai pelatih kepala Tim Gajah Perang.
Baca Juga: Alasan PSSI Belum Umumkan 3 Asisten Anyar Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Timnas U-23 Thailand di bawah asuhannya harus tersingkir di babak penyisihan grup SEA Games 2019.
Pada kualifikasi Piala Dunia 2022, Thailand juga tersingkir dengan hanya mengumpulkan 9 poin dari 8 pertandingan.
Hasil itu membuat Thailand hanya menempati peringkat keempat Grup G, satu tempat di atas Timnas Indonesia.
Alhasil, catatan buruk tersebut membuatnya dipecat oleh FAT di saat kontraknya masih tersisa enam bulan.
Setelah dipecat, Nishino kemudian merilis surat terbuka pada Minggu (22/8/2021).
Dalam surat tersebut, ia mengungkapkan bahwa salah satu penyebab Thailand tampil buruk adalah karena kondisi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ini Pengakuan Asisten Shin Tae-yong Usai Mundur dari Timnas Indonesia
Ia tidak memungkiri mendapatkan banyak kesulitan selama menukangi Thailand akibat kondisi tersebut.
Adapun salah satu hal yang paling membuat dirinya pusing adalah soal pemilihan pemain.
Pasalnya, banyak pemain yang tertular Covid-19 sehingga tidak bisa ikut berlatih karena harus mengisolasi diri.
Ia pun dibuat bingung dalam memilih pemain hingga terpaksa membawa 42 pemain ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022.
“Latihan dan persiapan kami berjalan lancar, para pemain juga dalam kondisi yang baik. Tapi kemudian beberapa pemain tertular Covid-19."
Baca Juga: Punya Stadion Megah, Kamboja Pede Bakal Jadi Tuan Rumah Piala AFF 2021
"Banyak pemain harus mengisolasi diri dan tidak bisa berlatih. Oleh karena itu, saya tidak tahu bagaimana memilih pemain."
"Saya akhirnya memutuskan untuk membawa 42 pemain ke UEA," kata Nishino dikutip SuperBall.id dari Vn Express.
Bahkan, Nishino mengaku masa kepelatihannya di Timnas Thailand adalah masa tersulit yang pernah ia alami sepanjang kariernya.
"Tidak pernah dalam karier saya, saya merasakan pekerjaan kepelatihan yang begitu sulit."
"Pokoknya para pemain berjuang dengan keuletan dan tekad, meskipun mereka tidak dalam kondisi terbaiknya," ungkapnya.
Baca Juga: Malaysia Mulai Hentikan Proyek Naturalisasi Pemain, Timnas Indonesia Bagaimana?
Sebelum resmi dipecat oleh FAT, Nishino sempat cukup lama hilang kabar saat kembali ke Jepang usai Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Terkait hal itu, ia menjelaskan bahwa rencananya kembali ke Thailand harus tertunda karena ada beberapa pekerjaan di Jepang.
“Setelah menyelesaikan Kualifikasi Piala Dunia di Dubai, saya berencana untuk kembali ke Bangkok."
"Tetapi karena ada beberapa pekerjaan, saya harus kembali ke Jepang terlebih dahulu."
Nishino menambahkan, "Kemudian, karena Covid-19, saya harus dikarantina untuk datang ke Bangkok sampai sekarang."
Baca Juga: Dianggap Berkhianat pada Timnas Indonesia? Ini Jawaban Elkan Baggott
"Saya seharusnya mengadakan konferensi pers untuk melaporkan hasil kepada para penggemar, tepat setelah melapor ke FAT."
"Tetapi karena Covid-19, sampai sekarang saya tidak bisa melakukannya. Saya minta maaf soal ini."
Dalam suratnya, Nishino juga meminta maaf karena tidak bisa memenuhi harapan para penggemar Thailand.
Namun, ia percaya bahwa Timnas Thailand akan semakin berkembang dan menjadi salah satu tim kuat di benua Asia.
Hingga saat ini FAT masih mencari-cari sosok yang tepat untuk menggantikan pelatih asal Jepang itu.
Untuk sementara, FAT menunjuk Anurak Srikerd guna mengisi kursi pelatih sementara (interim) hingga pelatih tetap ditunjuk.
Baca Juga: Musuh Bebuyutan Timnas Indonesia Bekukan Naturalisasi Pemain