Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Covid-19 membuat kita mengalami ‘paksaan digital’ untuk menuju kebaikan. Untuk itu, digitalisasi menjadi salah satu langkah yang harus dilakukan saat ini,” kata Ridwan Kamil Dalam dialog virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Kamis (2/9/2021).
Tidak hanya di kota besar, para pelaku industri ekraf di kota kecil juga didorong untuk memanfaatkan teknologi digital. Bahkan, di setiap kelurahan kini tersedia perangkat teknologi agar pelaku dapat memasarkan produk melalui e-commerce.
Baca Juga: Real Madrid Bakal Mengamuk Musim Depan, Era Baru Los Galacticos?
“Guna lebih mendorong kinerja industri ekraf, terdapat program pertolongan dalam bentuk bantuan sosial tunai dan sembako, program pemulihan dalam wujud bantuan permodalan, serta penormalan berupa pembukaan jalur distribusi baru bagi pelaku ekraf dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” jelas Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa RK tersebut mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar juga membangun ruang membangun ruang interaksi untuk berkegiatan Bersama.
Misalnya, Bandung Creative Center sebagai wahana kreasi anak- anak muda terdidik di Bandung, Bogor, Subang, dan kota-kota lain. Kemudian Bandung Creative Zone yang dapat digunakan sebagai ruang perkantoran para pelaku usaha start-up.
Kota Semarang di Jawa Tengah pun memiliki fasilitas serupa, yakni Semarang Creative Gallery dan Semarang Creative Hub. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan panggung yang dapat digunakan untuk pertunjukan virtual oleh para musisi dan seniman.
Baca Juga: Angel Di Maria Masa Bodoh dengan Nomor 7 Manchester United
“Untuk mendukung para pelaku usaha, kami juga memberikan kemudahan seperti pengurusan sertifikat halal dan hak kekayaan intelektual secara gratis, serta keringanan pajak bagi pelaku Ekraf,” ungkap Hendi.
Tidak bergerak sendirian, Pemkot Semarang berkolaborasi dengan 20 desainer memberikan masukan desain kemasan bagi 1.000 UMKM dan Ekraf di Semarang. Pemkot juga memfasilitasi pelaku untuk membuat 1.000 kemasan pertama.