Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelaku pembunuhan diduga adalah anggota militer Kerajaan Arab Saudi yang diperintah Mohammed bin Salman.
Gerah dengan aksi kritik yang dilakukan Khashoggi terhadap pemerintahan Arab Saudi menjadi alasan di balik pembunuhan tersebut.
Meskipun hingga saat ini PBB menyebut adanya bukti keterlibatan Mohammed bin Salman, pihak kerajaan membantah hal itu.
Baca Juga: Tajir Melintir! Kekayaan Calon Pemilik Anyar Newcastle 13 Kali Lipat Sultan Man City
Dilansir SuperBall.id dari BBC, badan intelijen AS percaya pangeran Arab Saudi adalah otak di balik pembunuhan, meski klaim tersebut telah dibantah oleh Mohammed Bin Salman.
"Saya sangat kecewa," kata Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi, dikutip SuperBall.id dari BBC.
"Apa yang saya lakukan sejak pembunuhannya adalah mencari keadilan untuk Jamal setiap hari, setiap kesempatan yang saya temukan atau setiap tempat yang bisa saya kunjungi dan tanyakan lebih banyak."
"Lalu tiba-tiba, saya melihat berita dan orang-orang membicarakan pengambilalihan dan saya berkata 'tolong, jangan lakukan itu, tolong hargai diri Anda sendiri'."
Lebih lanjut, Cengiz mengingatkan penggemar Newcastle bahwa ada hal yang lebih penting daripada kondisi keuangan klub.
Baca Juga: Akuisisi Mulai Temui Titik Terang, Newcastle Bakal Jadi Klub Sultan Liga Inggris