Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Mundurnya Brunei Darussalam membuat reuni antara dua pelatih yang membawa Timnas Malaysia menjadi juara Piala AFF 2010 batal terjadi.
Beberapa waktu lalu, Timnas Brunei Darussalam membuat keputusan mengejutkan dengan mundur dari Piala AFF 2020.
Timnas Brunei Darussalam memutuskan mundur dari Piala AFF 2020 dengan alasan persiapan yang kurang akibat pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Federasi Sepak Bola Brunei (FABD), Pengiran Haji Matusin Bin Pengiran Haji Matasan.
Baca Juga: Fakhri Husaini Sindir Keras Rencana Timnas Indonesia Tambah Pasukan Naturalisasi
“Kami sangat kecewa karena tim nasional kami tidak bersaing untuk pertandingan melawan Timor Leste," kata Haji Matusin, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari The Thao.
"Meski sudah berusaha keras, proses persiapan tim Brunei terkendala oleh pandemi."
"Semoga Piala AFF bisa terselenggara dengan sukses. Pada saat yang sama, saya berharap Brunei dapat berpartisipasi dalam turnamen ini di lain waktu," tambahnya.
Dengan begitu, Brunei tidak akan melakoni pertandingan play-off untuk memperebutkan tiket Piala AFF kontra Timor Leste.
Artinya, Timor Leste secara otomatis langsung melengkapi Grup A yang sudah diisi Thailand, Singapura, Filipina, dan Myanmar.
Mundurnya Brunei membuat reuni antara dua pelatih yang membawa Timnas Malaysia menjadi juara Piala AFF 2010 batal terjadi.
Seperti diketahui, Timnas Malaysia menjadi juara Piala AFF 2010 setelah mengalahkan Timnas Indonesia di final.
Di leg pertama yang berlangsung di Malaysia, Timnas Indonesia dipaksa menyerah dengan skor telak 0-3.
Sedangkan di leg kedua yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Timnas Indonesia hanya mampu menang 2-1.
Akibatnya, Timnas Indonesia harus rela mengubur mimpi menjadi juara Piala AFF untuk kali pertama usai kalah agregat 2-4.
Baca Juga: Terbentur Aturan Ranking FIFA, Ini Dua Skenario Elkan Baggott Bisa Main di Liga Inggris
Pada saat itu, Timnas Malaysia yang diasuh oleh pelatih Rajagopal dan Tan Cheng Hoe masih menjadi asistennya.
Kini, Rajagopal menjabat sebagai pelatih Timnas Brunei sementara Tan Cheng Hoe adalah juru taktik Timnas Malaysia.
Reuni keduanya sejatinya bisa terjadi setelah sebelas tahun berlalu di Singapura andai Brunei tidak mengundurkan diri.
Dilansir SuperBall.id dari New Straits Times, Cheng Hoe mengatakan bahwa Rajagopal agak sedih karena Brunei harus mundur.
"Dia (Rajagobal) sedikit down tapi selain itu dia baik-baik saja," kata Cheng Hoe.
"Akan bagus jika Brunei lolos ke babak gugur, maka mungkin kita bisa bertemu di suatu tempat di Singapura," tambahnya.
Sejak duet Rajagobal-Cheng Hoe pada 2010, Harimau Malaya belum pernah mencicipi manisnya gelar Piala AFF hingga saat ini.
Pada edisi terakhir di tahun 2018, mereka hanya menjadi runner-up setelah kalah dari Vietnam di partai puncak.
Tantangan kini ada di pundak Cheng Hoe di saat pendukung Malaysia ingin mengulang prestasi tersebut sekaligus mengakhiri penantian.
"Saya tidak akan mengatakan itu tekanan (untuk memenangkan Piala AFF), tetapi itu adalah tantangan dan motivasi bagi saya untuk melakukan sesuatu untuk negara, terutama setelah lebih dari satu dekade sejak kami memenangkan kompetisi," kata Cheng Hoe.
Baca Juga: Vietnam Samai Rekor Buruk Timnas Indonesia, Legenda Jepang Marah Besar
“Ini adalah kumpulan pemain yang berbeda, gaya bermain yang berbeda. Setelah 11 tahun, sepakbola telah banyak berubah dalam hal intensitas, tempo, dan kecepatan."
"Saya pikir para pemain juga menyadari bahwa sudah lama sejak tim nasional memenangkan sesuatu, jadi mereka termotivasi," tambahnya.
Di Piala AFF 2020, Timnas Malaysia tergabung ke dalam "grup neraka" (Grup B) bersama Vietnam, Indonesia, Kamboja, dan Laos.
Adapun Piala AFF 2020 dijadwalkan berlangsung mulai 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 di Singapura.
Baca Juga: Jelang Duel Piala AFF, Bonus Timnas Indonesia dan Kamboja bagai Bumi dan Langit