Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam rilis resmi pada Jumat (14/1/2022), LFF mengklaim bahwa semua kasus merupakan peristiwa akumulatif dari tahun 2015 hingga 2017.
Baca Juga: Respons Agen Witan Sulaeman soal Inisial W dan Bendera Indonesia di Instagram FK Senica
"Federasi Sepak Bola (LFF) ingin mengklarifikasi manipulasi pertandingan yang dibahas selama Konferensi Pers pada 07 Januari 2022," tulis LFF dalam rilis tersebut.
"Oleh karena itu, LFF ingin mengklarifikasi lebih lanjut bahwa semua kasus adalah peristiwa akumulatif yang terjadi di kompetisi selama 2015, 2016, dan 2017."
"Ada 20 individu yang terlibat dalam pertandingan selama 2015 dan 2016 dikenakan larangan seumur hidup oleh AFC yang kemudian diperluas ke seluruh dunia oleh FIFA."
"Ada 8 orang yang terlibat dalam pertandingan selama 2017 dilarang secara berkala mulai dari 20 bulan dan 12 bulan yang diberlakukan oleh AFC diperluas di seluruh dunia oleh FIFA."
"Pada 2018, LFF telah menangguhkan tanpa batas waktu 15 orang yang terlibat dalam match-fixing pada tahun 2017."
"Pada 2020, ada 3 orang yang terlibat dalam pertandingan selama tahun 2017 yang dikenakan larangan seumur hidup oleh AFC yang diperluas di seluruh dunia oleh FIFA," tambahnya.
Baca Juga: Gelar Pertemuan dengan Shin Tae-yong, ini yang Dibahas PSSI
Pengumuman tentang kasus 45 pemain Laos yang terlibat match-fixing muncul setelah bergulirnya Piala AFF 2020 bulan lalu.