Mengejutkan! Hasil Investigasi Tragedi Malaysia dan Dugaan Match-Fixing Vs Timnas Indonesia di Piala AFF

By Ragil Darmawan - Sabtu, 22 Januari 2022 | 10:07 WIB
Presiden FAM Datuk Hamidin Amin merespons hasil investigasi oleh Datuk Dell Akbar Khan (kiri) tentang tragedi Timnas Malaysia dan dugaan match-fixing versus Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. (FACEBOOK.COM/FOOTBALLASSOCIATIONOFMALAYSIA)

Di antara temuan yang menyebabkan Malaysia tersingkir lebih awal dari babak penyisihan grup adalah absennya pemain inti, waktu persiapan yang singkat, pandemi Covid-19, penetapan target, kemampuan pemain, kurangnya keharmonisan dalam permainan dan kesejahteraan tim.

Dell mengatakan dirinya menerima laporan dari para pemain bahwa ada tiga kelompok dalam tim, yakni pemain warisan, pemain naturalisasi dan pemain lokal.

Dell juga mempertanyakan pemain naturalisasi, terutama Guilherme de Paula kelahiran Brasil.

Menurut Dell, Guilherme de Paula tidak berkontribusi banyak selama gelaran Piala AFF 2020.

"Kami memberikan rekomendasi berikut kepada FAM," lanjut Dell.

"Untuk memiliki periode minimum pelatihan terpusat, 10-14 hari dengan setidaknya dua pertandingan persahabatan sebelum penugasan internasional."

"Ada juga kebutuhan untuk kinerja tinggi, yang terdiri dari ilmu olahraga, kedokteran dan pendekatan berbasis bukti."

"Seharusnya juga tidak ada lagi manajer tim, melainkan pelatih sekaligus manajer."

"Kami juga ingin menyarankan agar komite teknis ditinjau dan diubah," tambahnya.

Dell menyinggung individu-individu yang membentuk komite tim nasional, dengan mengatakan bahwa komite itu harus terdiri dari orang-orang yang punya latar belakang teknis dan kelepatihan.