Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pebulu tangkis tunggal putra India, Lakshya Sen, mengaku Viktor Axelsen terlalu perkasa usai gagal menjadi juara di All England Open 2022.
Pebulu tangkis peringkat 11 dunia itu tampil luar biasa dengan menumbangkan beberapa pemain top dunia sepanjang All England Open 2022.
Unggalan ketiga asal Denmark Anders Antonsen, juara dunia dari Singapura Loh Kean Yew, dan juara bertahan asal Malaysia Lee Zii Jia berhasil ditaklukkan untuk mencapai final.
Kemenangan atas Zii Jia di babak semifinal semakin menegaskan status Lakshya Sen sebagai pembunuh raksasa.
Baca Juga: Swiss Open 2022 - Menanti Kejutan Lain Fikri/Bagas, Indonesia Kirim 5 Ganda Putra Minus Marcus/Kevin
Sebelumnya, ia juga sukses mengalahkan pebulu tangkis nomor satu dunia asal Denmark Viktor Axelsen di semifinal German Open 2022 dua pekan lalu.
Sepekan setelahnya, Lakshya kembali dipertemukan dengan Axelsen di babak final All England Open 2022.
Ini menjadi final ketiga bagi Lakshya setelah memenangi India Open di awal tahun dan menjadi runner-up di German Open.
Akan tetapi, pebulu tangkis berusia 20 tahun itu kali ini harus mengakui keunggulan Axelsen.
Bermain di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (20/3/2022), Lakshya takluk dua gim langsung 10-21, 15-21.
Usai pertandingan, Lakshya mengaku bahwa untuk kali ini Axelsen terlalu perkasa baginya.
"Strateginya sudah sesuai tetapi hari ini Axelsen terlalu solid untuk saya," kata Lakshya, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.
"Dia sangat kuat baik dalam bertahan maupun menyerang. Sangat sulit bagi saya untuk menjatuhkan kok."
"Saya pikir saya bermain lebih baik di gim kedua tetapi seperti yang saya katakan sebelumnya, Axelsen benar-benar solid hari ini, dia memainkan permainan yang sempurna," tambahnya.
Di sisi lain, ini menjadi gelar kedua bagi Axelsen setelah empat kali berturut-turut tampil di final All England.
Baca Juga: Malaysia Turut Bangga Fikri/Bagas Ukir Kisah bak Dongeng di All England Open 2022
Pebulu tangkis berusia 28 tahun itu terakhir kali meraih gelar di turnamen tertua di dunia tersebut pada 2020.
Meski sebelumnya sudah pernah juara, Axelsen mengaku masih merasa sama seperti saat pertama kali menjuarai All England.
"Perasaannya seperti pertama kali saya memenangkan gelar," kata Axelsen kepada BWF usai pertandingan.
"Saya bermaksud untuk tampil agresif karena Lakshya adalah pemain yang sangat kuat secara fisik dan mental, dan saya mengenal dia dan timnya dengan sangat baik."
"Ada banyak sejarah dalam turnamen ini dan saya sangat senang nama saya akan berada di trofi ini lagi," tambah peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu.
Baca Juga: Bisa Kalah Lagi dari Indonesia di Piala Thomas, Rexy Mainaky Kaget soal Evaluasi All England 2022