Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

BREAKING NEWS - Dua Ganda Putra China Disanksi Terkait Kasus Match Fixing, Ada Semifinalis All England Open 2022

By Dwi Aryo Prihadi - Jumat, 25 Maret 2022 | 16:51 WIB
Ganda putra China, He Ji Ting/Tan Qiang merusak pesta ganda putra Indonesia di semifinal All England Open 2022. (https://www.instagram.com/he_tan.fans/)

SUPERBALL.ID - Dua pasangan (empat pemain) ganda putra asal Tiongkok (China) menerima hukuman larangan bertanding usai terlibat kasus match-fixing.

Keempat pemain ganda putra tersebut adalah He Jiting, Tan Qiang, Li Junhui (kini sudah pensiun), dan Liu Yuchen.

Keempat pemain tersebut dinyatakan melanggar Pasal 3.1.2 Kode Etik BWF 2017 terkait berjudi dan hasil pertandingan yang tidak biasa karena gagal menggunakan upaya terbaik untuk memenangkan pertandingan di Fuzhou China Open 2018.

Alhasil, mereka dilarang berpartisipasi dalam segala aktivitas perbulutangkisan selama 3 bulan dengan masa percobaan 2 tahun (terhitung dari 25 Januari 2022).

Artinya, mereka hanya akan menjalani hukuman (3 bulan) jika melanggar lagi dalam masa percobaan 2 tahun, terhitung 25 Januari 2022.

Mereka juga diharuskan mengembalikan hadiah mereka dari Fuzhou China Open 2018.

 Baca Juga: Hasil Swiss Open 2022 - Pramudia/Yere Menang Dramatis, Sang Jawara All England Malah Tersingkir

"Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengumumkan hasil kasus integritas yang melibatkan empat pemain ganda putra asal China: He Ji Ting, Tan Qiang, Li Jun Hui (sekarang sudah pensiun), dan Liu Yu Chen," bunyi pernyataan BWF.

"Keempat pemain tersebut dinyatakan melanggar Pasal 3.1.2 Kode Etik BWF 2017 Terkait Taruhan, Taruhan, dan Hasil Pertandingan Tidak Beraturan karena gagal menggunakan upaya terbaik untuk memenangkan pertandingan di Fuzhou China Open 2018."

"Panel Dengar Pendapat Independen (IHP) mengeluarkan larangan tiga bulan dari semua kegiatan yang berhubungan dengan bulu tangkis untuk setiap pemain. Hukuman ini ditangguhkan untuk masa percobaan dua tahun mulai 25 Januari 2022. Sebaliknya diputuskan bahwa jika ada pelanggaran berulang dalam masa percobaan dua tahun, larangan tiga bulan akan berlaku."

"Setiap pemain juga harus kehilangan hadiah uang mereka dari Fuzhou China Open 2018 – US$12.250 untuk He Ji Ting/Tan Qiang dan US$2.187,50 Li Jun Hui/Liu Yu Chen."

"Sesuai dengan Prosedur Peradilan, para atlet memiliki hak untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dalam waktu 21 hari sejak pemberitahuan keputusan yang beralasan. Namun, tidak ada banding yang diajukan," lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga: All England Open 2022 - Gagal Juara, Si Pembunuh Raksasa Akui Viktor Axelsen Terlalu Perkasa

Sebagai informasi, He Ji Ting/Tan Qiang merupakan semifinalis All England Open 2022 pekan lalu.

He/Tan kala itu menjadi satu-satunya pasangan non-Indonesia di babak semifinal All England Open 2022.

Saat itu, langkah He/Tan kandas di babak tersebut usai takluk dari Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Sementara itu, ini bukan kali pertama pebulu tangkis asal China mendapat hukuman larangan bermain tarkait kasus match-fixing.

Sebelumnya, Zhu Jun Hao dan Zhang Bin Rong juga mendapat hukuman larangan bertanding selama dua tahun per 13 Agustus 2021.

Keduanya juga diketahui melanggar Kode Etik BWF 2017 terkait Taruhan dan Hasil Pertandingan yang Tidak Biasa.

Menurut panel BWF yang menyelidiki kasus tersebut, Jun Hao terlibat pengaturan skor di Orleans Masters 2019.

Sedangkan Bin Rong bertaruh pada total 36 pertandingan dalam turnamen di China, Swiss, dan Prancis pada 2019.

Baca Juga: Swiss Open 2022 - Menanti Kejutan Lain Fikri/Bagas, Indonesia Kirim 5 Ganda Putra Minus Marcus/Kevin

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P