Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Rencana keluarnya PSSI dari keanggotaan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) semakin mendapat tekanan dari berbagai macam pihak.
Sebelumnya, PSSI berencana untuk hengkang dari AFF dan menuju ke Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF).
Rencana ini adalah buntut panjang dari lambatnya AFF merespons surat protes yang dilayangkan PSSI.
Hingga kini PSSI belum menerima surat balasan apa pun dari AFF terkait surat protes mereka.
Hal itulah yang membuat Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menghubungi EAFF.
Ternyata aksi PSSI tersebut mendapat tekanan dari pihak luar.
Salah seorang pengamat sepak bola Asia Tengara, Steve Darby, menyarankan Indonesia tetap berada di bawah naungan AFF.
Baca Juga: Media Malaysia Komentari Keputusan PSSI untuk Keluar dari AFF dan Pindah ke EAFF
Menurutnya, kejadian di Piala AFF U-19 2022 lalu hanyalah masalah sepele.
PSSI tak perlu sampai mengancam keluar dari keanggotaan AFF dalam waktu dekat ini.
Selain itu, Steve Darby memprediksi akan ada masalah yang lebih besar lagi andai PSSI tetap keluar dari AFF.
Dengan keluarnya PSSI dari AFF, hal itu akan mengganggu situasi politik negara-negara Asia Tenggara.
Pria berusia 67 tahun itu pun percaya bahwa masalah ini akan berakhir seiring berjalannya waktu.
Salah satu pelatih asal Malaysia, yakni Raja Isa, juga sepakat dengan pendapat Steve Darby.
Mantan pelatih Persipura itu mengatakan bahwa PSSI saat ini sedang terbawa suasana saja setelah Timnas U-19 Indonesia tak lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022.
Ia menganggap PSSI saat ini sedang merajuk kepada AFF sebab surat protes mereka belum mendapat respons.
PSSI juga dinilai salah mengkritik aksi Timnas U-19 Vietnam dan Thailand dengan berlebihan.
Menurutnya, baik Vietnam dan Thailand sama-sama mengerjakan tugasnya dengan baik di Piala AFF U-19 2022 lalu.
Lalu, Raja Isa menegaskan sikap PSSI tidak etis jika meninggalkan AFF begitu saja.
Paling tidak, PSSI harus menunggu keputusan AFF jika ngebet bergabung ke EAFF.
"Itu benar-benar keputusan emosional yang datang dari merajuk dalam sebuah pertandingan," ucap Raja Isa, sebagaimana yang dikutip SuperBall.id dari Soha.vn.
"Baik U-19 Vietnam dan U-19 Thailand melakukan pekerjaan mereka dengan baik dan akan salah untuk mengkritiknya."
"PSSI harus menunggu dengan sabar keputusan dari pimpinan AFF sebelum berpamitan kepada AFF untuk bergabung dengan EAFF," tambahnya.
Raja Isa melanjutkan, PSSI harus memiliki rencana jangka panjang andai bergabung ke EAFF.
Ia sadar betul PSSI berencana mempertemukan Timnas Indonesia dengan tim kuat seperti China, Jepang, dan Korea Selatan untuk meningkatkan kualitas.
Namun, kemungkinan tersebut tampaknya tak akan pernah terjadi.
Sejarah panjang akan menjadi kendala gabungnya PSSI ke EAFF.
Secara geografis, Indonesia sudah semestinya berada di Asia Tenggara dan dinaungi oleh AFF.
Raja Isa pun percaya, dalam waktu dekat AFF akan memberikan solusi yang memuaskan untuk PSSI dan semua anggotanya.
"PSSI juga harus memiliki masterplan ke depan, apa yang harus mereka tetapkan sebagai tujuan dan arah utama mereka ketika datang ke EAFF?"
"Cukup adil untuk mengatakan bahwa bermain melawan Jepang atau Korea secara teratur akan baik untuk tim mereka."
"Tapi saya pikir kemungkinan bergabung dengan EAFF tidak mungkin karena sejarah panjang Indonesia terletak di AFF."
"Dan saya yakin para pemimpin AFF akan memiliki solusi yang memuaskan untuk menyenangkan semua orang," tutupnya.