Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Dunia - Ekuador Terancam Ditendang FIFA Gara-gara Identitas Palsu

By Ragil Darmawan - Sabtu, 13 Agustus 2022 | 11:45 WIB
Kantor FIFA (TWITTER.COM/KICKGH)

SUPERBALL.ID - FIFA berada di bawah tekanan untuk membuat perubahan lain pada Piala Dunia 2022 dengan mengeluarkan Ekuador karena semakin banyak bukti bahwa mereka lolos ke turnamen dengan pemain yang tidak memenuhi syarat alias menggunakan paspor palsu.

Sebagaimana laporan yang dikutip SuperBall.id dari Dailymail, Byron Castillo (bek kanan) yang membuat delapan penampilan selama kualifikasi Piala Dunia adalah warga negara Kolombia yang tidak pernah memegang kewarganegaraan Ekuador.

Ekuador akan memulai pertandingan Piala Dunia 2022 melawan tuan rumah Qatar pada 20 November.

Seperti diketahui, dimajukannya kick-off Piala Dunia tahun ini juga merupakan keputusan kontroversial lainnya dari FIFA.

Kini, dengan adanya kasus yang dialami Ekuador, FIFA akan mendapatkan banyak pertanyaan dari publik tentang pertandingan pembuka Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Mana Klub Liga Inggris yang Paling Dirugikan oleh Jadwal Piala Dunia 2022?

Kasus luar biasa yang menampilkan tuduhan imigrasi ilegal dan pemalsuan akta kelahiran tersebut juga bisa berimplikasi pada perjalanan Timnas Inggris di Piala Dunia.

Pasalnya Inggris berpeluang bertemu dengan Ekuador di babak 16 besar.

Jika Inggris berhasil menjadi juara Grup B, maka tim besutan Gareth Southgate itu akan berhadapan dengan runner-up Grup A.

Ekuador dan Senegal adalah dua tim yang lebih kemungkinan finis sebaga runner-up Grup A, dibanding Qatar atau Belanda.

Tanda tanya seputar kewarganegaraan Castillo dibawa ke perhatian FIFA oleh FA Cile, yang finis di bawah Ekuador dalam kualifikasi zona Amerika Selatan.

Mereka mengklaim hasil pertandingan antara kedua negara tidak sah mengingat keterlibatan pemain yang tidak memenuhi syarat.

FIFA awalnya menolak keluhan tersebut, namun sekarang masalah itu berada di tangan Komisi Banding FIFA yang diketuai oleh pengacara Amerika Neil Eggleston, yang akan membuat keputusan akhir bulan ini.

Dailymail juga telah memperoleh beberapa dokumen yang menjadi dasar banding Cile, yang tampak menunjukkan bahwa Castillo lahir di Tumaco, Kolombia.

Ada dua akta kelahiran yang mencantumkan nama berbeda terkait dengan pemain, satu dari Kolombia (Bayron Javier Castillo Segura) dan satu lagi dari Ekuador (Byron David Castillo Segura).

Sertifikat Kolombia menyatakan bahwa Castillo lahir pada 25 Juli 1995, sedangkan sertifikat Ekuador menyatakan tanggal lahir 10 November 1998.

Kedua sertifikat berisikan nama ayah yang sama (Harrinson Javier Castillo) dan ibu (Olga Eugenia Segura Ortiz), keduanya adalah orang Kolombia.

Di tengah kebingungan ini, FA Cile telah memperoleh sertifikat pembaptisan dari Tumaco (Kolombia) atas nama Bayron Javier Segura, tetapi satu tidak ada atas nama Byron David Castillo Segura.

Akta kelahiran Kolombia telah disahkan oleh akta kelahiran dan kementerian hubungan luar negeri, tetapi akta kelahiran Ekuador tidak diakui oleh catatan sipil negara tersebut.

Selain itu, tanda tangan sang ayah Harrison Jose Castillo dalam dokumen Ekuador tidak sesuai dengan tanda tangan dalam dokumen Kolombia.

Castillo tidak pernah secara terbuka membahas masalah kewarganegaraannya, tetapi selain dokumen, ada banyak bukti tidak langsung yang menunjukkan bahwa dia adalah orang Kolombia.

Adiknya, Maria Eugenia Castillo Segura lahir dan tinggal di Tumaco, namun tidak ada anggota keluarga yang ditemukan untuk mengklarifikasi identitas Bayron Javier Castillo Segura Kolombia.

Keraguan atas identitas Castillo sudah berlangsung lama dan pertama kali muncul pada tahun 2015 ketika usulan transfernya antara dua klub Ekuador Norteamerica dan Club Emelec runtuh karena 'ketidakberesan' dalam dokumentasinya.

Pada tahun 2018, Norteamerica diskors oleh Federasi Sepak Bola Ekuador (FEF) setelah dinyatakan bersalah mensponsori dan mengambil keuntungan dari dokumen palsu pemain.

Belakangan, sebuah laporan dari Direktur Jenderal Catatan Sipil di Ekuador menyatakan bahwa akta kelahiran Castillo di Ekuador tidak ada dalam catatan internalnya dan menyimpulkan bahwa itu palsu.

FA Cile berpendapat bahwa Castillo adalah imigran ilegal di Ekuador yang tidak pernah memenuhi syarat untuk mewakili mereka meskipun membuat 15 caps di tingkat usia muda dan memainkan 10 penampilan di tim senior.

Ada kekhawatiran bahwa badan pengatur dunia berusaha untuk menunda keputusan akhir atas kasus tersebut untuk menghindari gangguan Piala Dunia, serta menolak waktu Cile untuk membawa masalah tersebut ke Pengadilan Arbitrase Olahraga jika mereka kalah banding.

"FIFA melakukan segala yang mereka bisa untuk menunda kasus ini karena mereka tahu itu adalah orang Kolombia," kata seorang sumber dekat dengan kasus itu kepada Dailymail.

"Ada wabah pemain dengan dokumen palsu di Ekuador, tapi FIFA tidak melakukan apa-apa."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P