Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ini adalah pilihan yang sulit. China akhirnya tidak punya pilihan selain menyerah, tim kami tidak bisa bersaing memperebutkan juara di kandang sendiri," tulis Sohu.
Sohu juga menyebut hilangnya kesempatan menjadi tuan rumah membuat peluang China untuk melangkah jauh juga berkurang.
"Kehilangan kesempatan bermain di kandang, para pemain tidak akan menikmati semua kondisi kompetisi."
"Kami tidak tahu apakah kami bisa lolos dari penyisihan grup, apalagi Piala Asia."
"Jadi bagi tim China, hilangnya keuntungan menjadi tuan rumah Piala Asia sudah merupakan kerugian," tulis Sohu.
Baca Juga: Persiapan Korea Selatan dan Indonesia untuk Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023 bak Bumi dan Langit
Sebelumnya, Sohu sempat meragukan kapasitas Indonesia jika terpilih sebagai tuan rumah Piala Asia 2023.
Mereka sangat tidak yakin bahwa Indonesia bisa jadi tuan rumah yang baik dan menilai Qatar akan menjadi pilihan tepat.
"Masih ada 3 negara yang bisa dipilih setelah Australia mengumumkan penarikannya," tulis Sohu pada Minggu (4/9/2022).
"Namun AFC jelas tidak memandang rendah tingkat infrastruktur Indonesia, dengan keyakinan bahwa mereka tidak dapat menjadi tuan rumah turnamen dengan baik."
"Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun ini, dengan segala fasilitas dan fasilitasnya."
"Itu adalah pilihan yang baik, tetapi setelah menjadi tuan rumah Piala Dunia."
"Tidak diketahui apakah pemerintah Qatar bersedia menjadi tuan rumah Piala Asia. Hanya ada satu yang tersisa, di Korea Selatan," lanjutnya.
Baca Juga: Korea Selatan Siap Kirim Berkas Bidding Tuan Rumah Piala Asia 2023, Indonesia Jangan Ketinggalan