Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Jose Mourinho telah melatih berbagai tim besar Eropa dan memenangkan total 26 trofi utama dengan mengalahkan beberapa pelatih terbaik dalam prosesnya.
Namun, satu hal yang mengejutkan dari perjalanan kariernya adalah nama tim yang paling kuat yang pernah Ia lawan.
Bukan Manchester United ataupun Barcelona, tapi itu adalah tim asal Skotlandia yaitu Celtic asuhan Martin O'Neill.
Saat itu Mourinho tengah melatih Porto dan mendapat kesempatan melawan Celtic di final Piala UEFA (sekarang Europa League) pada 2003.
Laga berlangsung hingga ke babak tambahan waktu setelah skor 2-2 bertahan hingga babak kedua di waktu normal berakhir.
Penyerang Porto, Derlei, kemudian mencetak gol di menit ke-115 dalam laga yang berlangsung di Sevilla tersebut dan membawa tim Portugal tersebut menjadi juara.
Dengan Porto yang telah 16 tahun tanpa memenangkan trofi Eropa, beban berat terangkat dari pundak Mourinho dan dia memandangnya pertandingan itu sebagai yang paling intens yang pernah ia jalani.
“Final melawan Celtic bukanlah kemenangan terbesar, itu bukan kegembiraan terbesar, tetapi dalam hal intensitas, itu adalah pertandingan terbesar saya,” kata Mourinho, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Sportbible.
"Pertandingan berakhir dan saya pikir 'permainan sudah berakhir dan saya selesai'. Ini masih pertandingan paling menegangkan dalam karir saya.”
“Saya telah memainkan tiga final Eropa sejak itu, dua di Liga Champions.”
“Saya telah memenangkan banyak gelar, terlibat dalam begitu banyak pertandingan luar biasa.”
"Tetapi dalam hal hidup dengan ketegangan, intensitas, dengan emosi yang meningkat hingga batasnya, pertandingan melawan Celtic mengalahkan mereka semua."
Mourinho terus membimbing Porto untuk memenangkan Liga Champions setahun kemudian, sebelum mengambil kendali di Chelsea dan memenangkan gelar Liga Inggris berturut-turut.
Baca Juga: Thomas Tuchel Akhirnya Buka Suara Setelah Dipecat oleh Chelsea: Saya Hancur!
Dia kemudian mendominasi di Italia dengan memenangkan treble di musim pertamanya bersama Inter Milan, sebelum memenangkan Liga Spanyol dan Copa Del Rey bersama Real Madrid.
Mourinho kembali ke Chelsea dan memenangkan Liga Inggris dan Piala Liga di musim keduanya, diikuti dengan keberhasilan Liga Europa dan Piala EFL selama musim pertamanya di Manchester United.
Setelah bertugas di Spurs, ia kembali ke Italia bersama Roma dan membuat sejarah dengan memenangkan trofi Eropa ketiga ketika ia memimpin Giallorossi ke Liga Konferensi Eropa pada bulan Mei.