Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Melihat hal itu, para pemain Arema FC kemudian sepakat untuk membuka pintu ruang ganti pemain sebagai tempat evakuasi.
Pasalnya, tidak ada tempat lain yang bisa digunakan akibat terlalu banyak korban.
"Akhirnya pemain sepakat membuka pintu pemain. Apalagi saat melihat keluar ruangan, sudah terlihat banyak korban berjejer," ucap Teguh, dikutip SuperBall.id dari Suryamalang.com.
Saat keluar ruang ganti, Teguh mengaku melihat Aremania sedang menggotong korban dari tribune.
Ia pun membantu evakuasi korban tersebut dan meminta agar korban langsung dimasukkan ke ruang ganti.
Teguh mengaku ia masih bisa melihat mulut korban bergetar ketika digotong.
Akan tetapi, beberapa menit kemudian saat korban diletakkan di lantai, sudah tidak ada getaran di mulutnya.
Urat nadi di leher dan tangan korban juga sudah tidak lagi berdetak dan kakinya pun berubah menjadi dingin.
Dan ternyata korban yang sempat ia gotong telah meninggal dunia.