Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Beberapa waktu lalu FIFA secara resmi mengirimkan surat yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo.
Surat resmi yang dikirimkan oleh FIFA itu sampai ke tangan Joko Widodo pada Sabtu (8/10/2022).
Dalam keterangan pers yang dilakukan Jokowi, ia menjelaskan bahwa FIFA tak akan memberikan sanksi terhadap tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Orang nomor satu di Tanah Air tersebut menjelaskan bahwa FIFA justru akan membantu pembenahan sepak bola Indonesia.
FIFA akan bekerja sama dengan pemerintah dan akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.
Selain itu, FIFA juga dikatakan akan berkantor di Indonesia selama proses transformasi ini berlangsung.
FIFA menjelaskan kepada pemerintah bahwa ada lima poin yang harus dibenahi oleh tim transformasi sepak bola Indonesia ini.
Kelima poin yang dimaksud oleh FIFA adalah sebagai berikut:
1. Membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia.
2. Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan keamanan internasional.
3. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.
4. Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada.
5. Menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
Poin-poin yang disampaikan oleh FIFA ini pun mendapat sorotan dari Menteri BUMN, yakni Erick Thohir.
Baca Juga: Ditetapkan Jadi Tersangka, Abdul Haris Jelaskan Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versinya
Sebagai informasi, Erick Thohir beberapa waktu lalu sempat menemui Presiden FIFA, Gianni Infantino di Qatar untuk membahas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Selain itu, Erick Thohir juga bukan orang baru di dunia sepak bola dunia dan Indonesia.
Oleh sebab itu, wajar saja bila Erick Thohir mengetahui apa saja isi yang disampaikan oleh FIFA dalam surat tersebut.
Dalam sebuah wawancara bersama Kompas TV, Erick membeberkan satu per satu maksud da tujuan kelima poin FIFA tersebut.
Akan tetapi, ada satu hal yang menarik dalam pembicaraan mengenai poin-poin FIFA kali ini.
Erick Thohir secara gamblang mengatakan bahwa poin keempat sangat menarik untuk dibahas.
Hal tersebut dikarenakan bersinggungan langsung dengan official broadcaster kompetisi sepak bola Indonesia.
Erick mengatakan bahwa pihak televisi akan teriak-teriak setelah membaca poin keempat yang disebutkan oleh FIFA dalam surat tersebut.
Pasalnya, FIFA melarang kompetisi sepak bola Indonesia berlangsung di atas jam 5 sore ke depannya.
Baca Juga: Sikap Ketum PSSI Setelah Presiden Jokowi Hubungi Gianni Infantino, FIFA Akan Berkantor di Indonesia
"Di poin keempat, ini yang lebih menarik lagi," ucap Erick Thohir, dikutip SuperBall.id dari Kompas TV.
"Mungkin untuk dunia televisi akan teriak-teriak, bahwa pertandingan tidak lagi diperbolehkan di atas jam 5 (sore)," tambahnya.
Bukan tanpa alasan, FIFA melarang sebuah laga berlangsung di atas jam 5 sore karena mempertimbangkan keselamatan para suporter.
Erick menjelaskan bahwa FIFA mengamati minimnya kendaraan umum di Indonesia ketika sudah memasuki jam malam.
Hal tersebut membuat para suporter yang hendak pulang ke rumah masing-masing menjadi kesulitan.
Dengan kondisi tersebut, FIFA takut terjadi gesekan antara suporter terulang kembali.
"Karena di situ FIFA melihat minimnya kendaraan umum (di jam malam)."
"Kalau di malam hari tidak ada kendaraan umum, itu tidak membuat suporter mudah pulang dan terjadi kerumunan."
"Sehingga bisa terjadi perseteruan," jelas Erick.
Jam kick-off yang terlalu malam ini pun sudah menjadi perhatian para penggemar sepak bola Indonesia sejak lama.
Banyak para penggemar yang tak setuju sebuah pertandingan Liga 1 dimulai sekitar pukul 20.00 hingga 20.30 WIB.
Jam tanding yang kemalaman ini pun sempat dikatakan sebagai pemicu terjadinya tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.