Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Evaluasi Stadion Liga 1, Semuanya Harus Gunakan Single Seat Sesuai Standar FIFA

By Wibbiassiddi - Sabtu, 15 Oktober 2022 | 14:52 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali saat ditemui awak media dalam FGD bersama Supporter di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat (14/10/2022). (WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM)

SUPERBALL.ID - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, akan melakukan evaluasi semua stadion di Liga 1.

Menurut Zainudin Amali, stadion-stadion yang digunakan di Liga 1 harus memenuhi standar FIFA.

Salah satu standar FIFA yang harus dipenuhi adalah penggunaan single seat.

Penggunaan satu tempat duduk di Indonesia memang masih jarang ditemui.

Baca Juga: TIGPF Temukan Indikasi Adanya Konflik Kepentingan di Tubuh PSSI, Segera Gelar KLB

Saat ini hanya ada beberapa stadion yang menggunakan satu tempat duduk, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Manahan, Stadion Gelora Bung Tomo, Stadion Papua Bangkit, Stadion I Wayan Dipta, dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Setelah tragedi Kanjuruhan, Zainudin Amali berharap stadion-stadion Liga 1 menggunakan single seat.

“Kalau itu pasti standar FIFA dan pasti single seat," ujar Zainudin Amali dikutip SuperBall.id dari laman Antara News.

"Bayangan kami sementara Stadion Kanjuruhan itu akan sama dengan Stadion Manahan Solo karena Manahan sudah diinspeksi oleh FIFA."

Tetapi, Menpora menjelaskan program tersebut besar kemungkinan akan dimulai tahun depan.

Karena itulah Menpora menyampaikan pada klub yang stadionnya direnovasi untuk mencari tempat lain sampai renovasi selesai.

"Ini masih direncanakan dan dalam rancangan. Mungkin akan dimulai tahun depan."

Baca Juga: Rekomendasi KLB PSSI Tidak Bisa Dipaksakan oleh Pemerintah, Jokowi Minta Bantuan pada Presiden FIFA?

"Jadi, klub yang menggunakan stadion-stadion itu, baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3 harus mencari tempat lain sampai renovasi selesai."

Sementara untuk mencegah terjadinya kasus serupa, pihak kepolisian tidak lagi menggunakan gas air mata untuk pengamanan di stadion.

Bahkan polisi tidak langsung bergerak ketika terjadi kerusuhan.

Ketika terjadi kerusuhan, steward yang akan bergerak terlebih dahulu sebelum polisi.

"Ke depannya, untuk pengamanan, kami lebih mengedepankan steward," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo.

"Untuk penggunaan gas air mata, kemudian peralatan-peralatan pengendalian massa, dan peralatan-peralatan yang dapat memprovokasi massa di stadion, itu tentunya tidak digunakan lagi."

Hingga Sabtu (15/10/2022), tragedi Kanjuruhan telah menyebabkan 132 korban jiwa.

Baca Juga: Dosa Besar PT LIB Terkait Tragedi Kanjuruhan Terungkap, TGIPF: Hanya Mementingkan Orientasi Bisnis Saja

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P