Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Legenda Manchester United, Patrice Evra, telah berbagi pendapatnya tentang peluang mantan klubnya memenangi gelar Liga Inggris musim 2022/2023.
Manchester United berada di urutan kelima dalam daftar klasemen sementara Liga Inggris dalam 10 pertandingan awal yang mereka mainkan.
Tim besutan Erik ten Hag berpeluang naik ke posisi empat apabila berhasil menang atas Chelsea dalam laga pekan ke-13, Sabtu (22/10/2022).
Manchester United sempat finis di posisi dua klasemen Liga Inggris pada musim 2020/2021 di bawah asuhan pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
Akan tetapi musim lalu ia dipecat, kemudian digantikan oleh Ralf Rangnick dan keadaan tim justru semakin memburuk dengan finis di posisi keenam.
Baca Juga: Graham Potter Sebut 4 Ancaman Terbesar Man United Jelang Lawan Chelsea
Kini, ada optimisme baru bagi Manchester United di bawah asuhan Ten Hag, mantan pelatih Ajax.
Meski di awal kompetisi tampil kurang bagus, klub berjuluk Setan Merah mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Mereka berhasil memenangi laga penting saat melawan Liverpool, Arsenal dan Tottenham Hotspur.
Sementara itu, Evra pernah menjadi bagian tim saat Manchester United memenangi gelar terakhirnya di Liga Inggris (musim 2012/2013) di bawah asuhan pelatih legendaris Sir Alex Ferguson.
Saat ditanya bagaimana peluang Manchester United memenangi gelar Liga Inggris musim ini, Evra memiliki pandangannya sendiri.
"Itu adalah penampilan hebat dari Man United melawan Tottenham," ujar Evra sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Metro.
"Itu lengkap karena mereka mendominasi di awal pertandingan."
"Tetapi jangan bicara tentang perburuan gelar, mari kita bicara tentang (peluang finis) empat besar."
"Setelah kekalahan melawan Man City, saya khawatir tetapi mereka telah menunjukkan karakter, ketahanan dan tidak ada pemain yang mau menyerah, itu membuat saya bangga."
"Saya benar-benar percaya pada proses dan Man United menuju ke arah yang benar, tetapi saya tahu akan ada banyak pasang surut."
"Anda benar-benar dapat melihat kemajuan dan gaya bermain Ten Hag yang benar-benar mendorong untuk masa depan."
"Filosofi sepak bola yang diterapkan berkembang begitu cepat, bahkan sangat sulit untuk memilih man of the match setelah pertandingan."
"Saya melihat kemajuan karena saat melawan Arsenal dan Liverpool mereka tidak mengontrol permainan, sedangkan melawan Tottenham, United memegang kendali."