Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan satu pesan ke seluruh elemen sepak bola Indonesia saat memperingati 40 hari tragedi Kanjuruhan.
Tak terasa sudah lebih dari 40 hari tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, berlalu.
Seperti yang diketahui, terjadi kerusuhan antara pihak keamanan stadion dengan para suporter seusai pertandingan Liga 1 2022-2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022 lalu.
Akibat dari kejadian tersebut, ada sekitar 135 nyawa melayang serta ratusan lainnya luka-luka.
Kejadian tersebut juga mengharuskan kompetisi sepak bola di Indonesia berhenti untuk sementara waktu.
Hal itu dikarenakan beberapa pihak terkait kompetisi tengah merancang standar baru untuk menciptakan sebuah pertandingan yang aman untuk para pemain dan suporter.
Untuk mengembalikan marwah sepak bola Indonesia yang aman dan nyaman, Mochamad Iriawan selaku Ketum PSSI menyampaikan beberapa pesan saat memperingati 40 hari tragedi ini.
Dalam peringatan ini, Mochamad Iriawan memerintahkan beberapa utusannya dari PSSI untuk memberikan santunan kepada keluarga korban.
Pria yang biasa disapa Iwan Bule ini berharap dirinya bisa berada di Malang untuk memberikan santunan secara langsung.
Akan tetapi, Iwan Bule mengaku bahwa dirinya memiliki agenda untuk menghadiri rapat bersama DPR RI yang tak bisa ditinggalkan.
Oleh karena itu, Iwan Bule hanya bisa mengucapkan rasa belasungkawa dari jauh saja.
"Kepada seluruh keluarga besar Arema dan Aremania saya berharap saat ini dapat berada di Malang untuk berkumpul dan hadir di tengah tengah kalian untuk berdoa bersama," ucap Iwan Bule, seperti dikutip SuperBall.id dari laman resmi PSSI, Rabu (9/11/2022).
"Namun hari ini saya harus menghadiri panggilan DPR yang tidak dapat saya tinggalkan."
"Atas nama pribadi dan segenap pengurus PSSI, saya menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban baik yang meninggal maupun yang mengalami luka-luka dalam tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan 1 Oktober lalu," tambahnya.
Baca Juga: Jadwal TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022 Sudah Ditetapkan, Tempat Masih dalam Penjajakan
Selain itu, Iwan Bule juga menginginkan sebuah perubahan pada sistem sepak bola Indonesia pasca tragedi ini.
Ia berharap seluruh elemen yang berkaitan dengan sepak bola Indonesia berubah pasca terjadinya tragedi kanjuruhan ini.
Iwan Bule meminta seluruh penggemar sepak bola di Indonesia bisa bersatu dan lebih solid lagi demi menciptakan kompetisi yang aman dan nyaman.
Selain itu, hal tersebut juga bisa membantu PSSI melancarkan agenda transformasi sepak bola Indonesia yang sudah direncanakan.
"Peringatan 40 hari tragedi Kanjuruhan ini akan menjadi momentum untuk merekatkan kembali solidaritas semua pelaku sepak bola sekaligus melakukan transformasi untuk mengembalikan marwah olahraga yang menghibur dan aman," jelas Iwan Bule.
Ia pun berharap tak ada lagi kejadian seperti ini di sepak bola Indonesia ke depannya,
Menurutnya, sepak bola itu adalah olahraga yang dibalut dengan seni dan keindahan.
Baca Juga: Tujuan Baru VFF Ingin Tembus Level Asia, Liga Gunakan VAR, Sementara PSSI Masih Jalan di Tempat
Oleh sebab itu, harusnya sepak bola tak boleh ternodai dengan insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
"Sepak bola adalah olahraga yang dibalut seni dan keindahan yang tidak boleh dinodai oleh kekerasan. Apalagi menyebabkan hilangnya nyawa, hilangnya kehidupan," tutupnya.