Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - FIFA mempertimbangkan untuk menggunakan adu penalti selama babak penyisihan grup Piala Dunia 2026 di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.
Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi pertama yang memiliki 48 tim peserta, meningkat dari 32 pada edisi-edisi sebelumnya.
FIFA telah memutuskan bahwa seluruh tim peserta nantinya akan dibagi menjadi 16 grup yang terdiri dari tiga tim setiap grup.
Nantinya, dua tim teratas di masing-masing dari 16 grup akan lolos ke babak sistem gugur yang terdiri dari 32 tim.
Hal ini kemudian memunculkan kekhawatiran adanya kemungkinan kolusi antara dua tim yang sudah mengetahui poin akhir.
Misalnya jika hasil tertentu menguntungkan kedua tim yang bermain dan menyingkirkan negara ketiga dalam grup.
Ini tentu tidak bisa terjadi ketika pertandingan terakhir dalam grup empat tim dimainkan secara bersamaan seperti sekarang.
Untuk itu, FIFA dikabarkan tengah mempertimbangkan penggunaan adu penalti untuk memberikan poin bonus kepada peserta.
Diperkirakan penggunaan adu penalti akan mengurangi risiko kolusi.
Namun, adu penalti pasca-pertandingan masih akan berisiko jika hasil yang paling sesuai untuk kedua tim diketahui.
Oleh sebab itu, FIFA sedang mempertimbangkan untuk melakukan adu penalti sebelum pertandingan.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 - 10 Tim Pastikan Tiket 16 Besar, Ini Skenario Lolos Tim-tim Tersisa di Grup E-H
Sejak 1986, FIFA telah menjadwalkan pertandingan terakhir penyisihan grup di Piala Dunia pada waktu yang sama untuk mengurangi kemungkinan terjadi kecurangan.
Perubahan itu diperkenalkan setelah "Aib Gijon" pada tahun 1982, ketika kemenangan 1-0 untuk Jerman Barat melawan Austria membuat kedua tim lolos dengan mengorbankan Aljazair
Padahal, saat itu Aljazair telah mengalahkan Chile sebelum pertandingan Jerman Barat melawan Austria dimulai.
Marco van Basten, kepala pejabat FIFA untuk pengembangan teknis, mengatakan pada Januari 2017 bahwa adu penalti dapat diperkenalkan untuk menentukan hasil seri selama babak penyisihan grup.
"Adu penalti memang bisa menjadi pilihan untuk turnamen dengan tiga grup di mana Anda bermain melawan dua lawan," kata Van Basten kepada Sport Bild.
“Itu bisa menjadi sangat ketat."
"Jika satu tim misalnya bermain imbang 0-0 di satu pertandingan dan memenangkan pertandingan lainnya 1-0, ada risiko tinggi bahwa ketiga tim memiliki poin dan gol yang sama pada akhirnya,” tambahnya.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 - Eks Pelatih AC Milan Ungkap Sisi Positif Aturan Baru Terkait Pergantian Pemain