Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Borneo FC kembali mengganti pelatihnya, apakah tim asal Samarinda itu mampu mendapatkan hasil terbaik di sisa Liga 1?
Melalui akun Instagram-nya, Borneo FC mengumumkan pelatih baru mereka, Pieter Huistra.
Pieter Huistra adalah pelatih asal Belanda, pernah menangani FC Groningen dan sukses di Liga Uzbekistan.
"Pelatih asal Belanda yang pernah membesut FC Groningen dan sukses bersama klub asal Uzbekistan," tulis akun Instagram Borneo FC.
Sementara itu, Presiden klub Borneo FC Nabil Husein berharap banyak pada pelatih asal Belanda tersebut.
Baca Juga: Timnas Malaysia Sudah Dapatkan Lawan di FIFA Matchday Maret, Dua Tim yang Ingin Balas Dendam
Nabil berharap performa Borneo FC di sisa pertandingan Liga 1 bisa bertambah baik.
"Dengan mengucap Bismillah, kita daratkan Pieter Huistra di Kota Tepian untuk mengangkat performa tim," ujar Nabil Husien dikutip SuperBall.id dari laman resmi klub.
Nabil tidak mengkhawatirkan proses adaptasi Pieter dengan klub barunya.
Menurutnya, Pieter sudah paham akan sepak bola Indonesia, sehingga proses adaptasi akan berjalan mudah.
"Dia cukup paham dengan sepak bola Indonesia."
"Semoga dia sukses bersama klub ini. Sekali lagi selamat bergabung."
Pergantian ini terbilang mengejutkan, pasalnya Borneo belum lama mengganti pelatihnya.
Baca Juga: Marselino Hilang, Netizen Tanah Air Geram Geruduk IG KMSK Deinze
Andre Gaspar yang baru 5 bulan berada di Borneo FC harus dipecat dan digantikan oleh Pieter Huistra.
Sebelum Andre Gaspar, ada nama Milo yang dipecat pada awal Liga 1 bergulir.
Total Borneo FC telah berganti tiga pelatih hanya dalam satu musim Liga 1.
Bersama Andre Gaspar, Borneo FC bukan tidak berhasil bermain bagus.
Terbukti mereka masih berada di peringkat empat klasemen Liga 1 dengan 41 poin.
Dalam hal produktivitas mencetak gol, Borneo FC menjadi yang terbaik ketiga setelah Bali United dan PSM Makassar.
Kini dengan pelatih baru apakah Borneo FC bisa mendapatkan hasil terbaik?
Jika melihat daftar klasemen Liga 1, tim berjuluk Pesut Etam itu hanya memiliki peluang untuk menjadi runner-up di akhir musim.
Tapi Pieter harus bekerja keras, untuk bisa menjadi runner-up maka dia harus menang di sisa laga Liga 1.