Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Kamboja dipastikan akan mengukir sejarah dengan menjadi tuan rumah pertama dalam sejarah SEA Games yang menanggung semua biaya negara peserta.
Kebijakan ini diumumkan oleh pemerintah Kamboja pada 18 April lalu.
Adapun biaya yang ditanggung termasuk transportasi, akomodasi, dan makan.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, membuat keputusan tersebut hanya beberapa bulan setelah mengumumkan bahwa tiket masuk ke semua event akan gratis untuk penonton.
Ia mengumumkan bahwa hak siar untuk acara tersebut juga akan gratis.
Hal ini menjadikan Kamboja sebagai tuan rumah pertama dalam sejarah SEA Games yang menanggung semua biaya negara peserta.
Menariknya, Kamboja justru merupakan salah satu negara yang memiliki PDB terendah di Asia Tenggara.
PDB atau Produk Domestik Bruto negara tersebut hanya lebih tinggi dari Laos, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.
Lantas, apa alasan Kamboja memutuskan untuk menanggung semua biaya di SEA Games 2023?
Menurut Hun Sen, keputusan ini diambil dengan maksud agar negara lain bisa memahami ketulusan rakyat Kamboja.
“Kami melakukan ini agar negara lain dapat memahami ketulusan rakyat Kamboja,” kata Hun Sen, dikutip SuperBall.id dari Khmer Times.
“Kami tidak membutuhkan uang dari penjualan tiket atau iklan apa pun di Kamboja."
"Yang kami butuhkan saat ini adalah dunia tahu tentang Kamboja,” tambahnya.
Kementerian Ekonomi dan Keuangan Kamboja mengumumkan pada bulan Januari bahwa langkah-langkah ini dapat membuat total biaya penyelenggaraan SEA Games 2023 menjadi 200 juta dolar AS.
Menurut Bank Dunia, PDB Kamboja pada tahun 2021 adalah 27 miliar dolar AS.
Itu berarti anggaran mereka untuk SEA Games 2023 menyumbang 0,74 persen dari angka itu.
Rasio ini 53 kali lebih tinggi dari Vietnam, yang menghabiskan 51 juta dolar AS untuk menjadi tuan rumah SEA Games tahun lalu atau setara dengan 0,014 persen dari PDB mereka.
Selain itu, Kamboja rela merogoh kocek besar untuk menjadi tuan rumah SEA Games 2023 karena ingin membangun kompleks olahraga nasional yang layak.
Pada Juni 2018, sekretaris jenderal Komite Olimpiade Nasional Kamboja Vath Chamroeun menekankan pentingnya Kompleks Olahraga Nasional Morodok Techo yang baru.
Dikatakannya, pembangunan proyek tersebut tidak hanya baik untuk perkembangan olahraga di Kamboja, tetapi juga dapat membantu menarik wisatawan mancanegara ke Kamboja.
Alasan lain dari pengeluaran besar tersebut adalah bahwa Kamboja memiliki mitra utama dalam persiapan SEA Games yaitu China.
Namun, beberapa orang menyuarakan keprihatinan bahwa menjadi tuan rumah SEA Games seperti itu akan berdampak negatif terhadap perekonomian Kamboja.
Meskipun demikian, keputusan Hun Sen disambut baik oleh negara-negara peserta SEA Games.
Sebagian besar analis juga merasa bahwa SEA Games akan menguntungkan dengan menjangkau lebih banyak penonton di wilayah tersebut.
Publik Asia Tenggara juga sebagian besar telah menyuarakan dukungan untuk keputusan Kamboja tersebut.